Mengungkap Peran 12 Aktivis ISIS di Berbagai Negara Salurkan Dana ke JAD Indonesia
JAJARAN Densus 88 akan bertemu dengan mitra pengimbang (counterpart) untuk mengungkap jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terhubung dengan ISIS, salah satu yang akan didalami ialah aliran dana. Sebab JAD di Indonesia mendapatkan uang operasionalisasi dari Saefulah, penyalur dana dari lima negara. https://twitter.com/humasrestebo/status/1154023032551120898?s=19 \"Densus 88 sudah menyampaikan para perwakilan Kedubes yang ada di Indonesia, ada Liaison Officer (petugas penghubung) yang diundang untuk mengomunikasikan terkait jaringan terorisme,\" ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (24/7/2019). Pihak Densus merencanakan pertemuan itu pada pekan ini. Nantinya, akan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengusut aliran dana tersebut. Saefulah mendapatkan kiriman uang dari 12 orang. Ke-12 orang itu mengirimkan dana sejak Maret 2016 hingga September 2017. Total dana adalah 28.921.89 dolar AS yang dikirim melalui Western Union. Dana itu digunakan untuk operasionalisasi JAD dan diterima oleh kaki tangan Saefulah yakni Novendri. Pengirim uang kepada Saefulah antara lain:
- Yahya Abdul Karim dari Trinidad & Tobago (4 kali);
- Fawaaz Ali dari Trinidad & Tobago;
- Keberina Deonarine dari Trinidad & Tobago;
- Ahmed Afrah dari Maldives;
- Ricky Mohammed dari Trinidad & Tobago (2 kali);
- Ian Marvin Bailey dari Trinidad & Tobago;
- Pedro Manuel Morales Mendoza dari Venezuela;
- VMehboob Suliman dari Jerman;
- VSimouh Ilyas dari Jerman;
- Muslih Ali dari Maldives;
- Furkan Cinar dari Trinidad & Tobago;
- Jonius Ondie Jahali dari Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: