Dobel Jawara Sprint

Dobel Jawara Sprint

NIMES - Sprinter mungil Australia, Caleb Ewan, berhasil meraih kemenangan keduanya di Tour de France 2019, Selasa (23/7). Peluru andalan Lotto-Soudal itu meroket mengagumkan di penghujung Etape 16, yang berlangsung 177 kilometer dari Nimes dan kembali ke Nimes. Seolah sempat tertinggal sekitar 500 meter sebelum finis, Caleb Ewan tancap gas dari sisi kiri “kereta” sprinter. Dia menang tipis atas para superstar sprinter lain. Elia Viviani (Deceuninck-QuickStep) finis kedua, Dylan Groenewegen (Jumbo-Visma) ketiga, dan Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) keempat. “Adalah sebuah mimpi untuk memenangi satu etape di sini (Tour de France). Sekarang saya telah memenangi dua. Sulit dipercaya,” kata Ewan, yang berdarah Korea. Pembalap 25 tahun itu menambahkan, dirinya tak menyangka bisa finis di barisan depan. Panasnya cuaca, yang menyentuh 40 derajat Celcius, membuatnya benar-benar sengsara. “Jujur, saya merasa sangat buruk hari ini. Panas benar-benar memengaruhi saya,” aku pembalap 165 sentimeter tersebut. Walau berakhir “normal” dengan bunch sprint, drama tetap mewarnai etape yang masuk kategori datar ini. Semestinya, etape seperti ini adalah etape “istirahat” bagi para climber, khususnya mereka yang bersaing di barisan teratas general classification (GC).Namun, cepatnya lomba, serta sengitnya perebutan posisi nyaman di tengah peloton, sempat membuat beberapa bintang jatuh. Sang juara bertahan, Geraint Thomas (Team Ineos), sempat jatuh saat etape baru berlangsung 47 kilometer. Untung dia hanya luka-luka ringan dan mampu melanjutkan lomba. Nasib lebih apes dialami bintang Astana, Jakob Fuglsang. Pembalap Denmark itu terjatuh bersama beberapa pembalap lain hanya 27 kilometer sebelum finis. Alhasil, dia mengalami cedera cukup parah dan harus mundur dari Tour de France ini. Padahal, sebagai juara lomba pemanasan Criterium du Dauphine, Fuglsang termasuk unggulan juara overall. Memasuki Etape 16 ini, Fuglsang berada di urutan sembilan GC. Betapa menyedihkannya. Setelah Etape 16 yang datar, Rabu ini (24/7) peloton akan “dipanasi” dengan etape berbukit. Jarak 200 kilometer dari Pont du Gard ke Gap, akan melewati beberapa tanjakan pendek. Tidak cukup panjang untuk merangsang persaingan GC, tapi cukup membuka peluang untuk terjadi “jebakan” menyakitkan. Di atas kertas, seharusnya para unggulan GC akan hati-hati lagi Rabu ini. Mengingat ada tiga etape gunung tinggi berturut-turut menyusul kemudian!. Sementara bagi para sprinter, harapan menang lagi baru akan muncul pada hari terakhir lomba. Yaitu Etape 21 di jalanan Champs-Elysees, Paris, Minggu, 28 Juli nanti. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: