Pelajar atau Teroris? Tawuran Lempar Bom ke Sekolah

Pelajar atau Teroris? Tawuran Lempar Bom ke Sekolah

CIREBON-Aksi tawuran oknum pelajar SMK di Cirebon kian menjadi-jadi. Kemarin misalnya, diduga ada aksi cukup nekat dengan menggunakan bahan diduga bom berisi paku. Bom itu dilemparkan ke halaman SMK PUI Kota Cirebon. Kabar penyerangan menggunakan bahan diduga bom itu disampaikan Kepala SMK PUI Kota Cirebon Drs H A Halim Falatehan MM melalui surat yang dikirimkan ke redaksi Radar Cirebon, Selasa malam (30/7). Hari Rabu (31/7), Halim Falatehan berencana menggelar jumpa pers menjelaskan lebih detail terkait kejadian itu. Meski demikian, Radar Cirebon sempat menghubungi Halim Falatehan melalui sambungan telepon selular. Dan, ia pun menceritakan persitiwa itu. Menurutnya, suara dentuman terdengar empat kali ketika sekolah yang ia pimpin diserang oleh puluhan oknum pelajar. “Saya dengar ada 4 ledakan. Saya yakin itu bom molotov. Ledakannya keras sekali. Kaya ban pecah. Dilemparkan ke arah sekolah, jatuhnya di halaman,” ujar Halim. Menurut Halim, ia melihat serpihan benda berwarna hitam yang diduga merupakan kemasan dari benda yang meledak itu. Bahkan siswa-siswanya juga menemukan benda tajam dari benda yang meledak, yakni seperti paku beton berukuran sekitar 5 cm. “Ini kenakalan pelajarnya sudah keterlaluan, tawurannya sudah bawa bom molotov yang pakai peledak juga.  Saya minta ini diproses oleh kepolisian. Ini penting agar tidak terjadi lagi di kemudian hari karena sangat membahayakan,” imbuhnya. Dijelaskan Halim, beberapa serpihan tersebut menempel di kaca mobil miliknya. Selain itu, petugas kepolisian juga sudah datang dan membawa sisa-sisa serpihan benda yang meledak tersebut. “Saya tidak tahu dibawa ke polsek atau polres. Tapi polisi sudah datang dan bawa serpihan-serpihannya. Yang nyerang sekolah jumlahnya puluhan. Saya belum tahu itu oknum pelajar dari mana,” jelasnya. Penyerangan yang terjadi kemarin menurut Halim hanya berlangsung sesaat. Hal tersebut dikarenakan sigapnya petugas kepolisian yang langsung berupaya menangkap para pelajar yang melakukan penyerangan. Sementara siwa-siswa SMK PUI masih berada di dalam sekolah dan belajar, tidak meladeni penyerang yang datang ke sekolah mereka. “Mereka yang nyerang sampai gerbang saja, tidak sampai masuk. Keburu ada polisi. Untungnya siswa di sini, kita larang untuk keluar, mereka masih belajar. Tidak ada korban dari aksi penyerangan dan peledakan bom molotov itu,” paparnya. Masyarakat Cirebon sudah pasti resah oleh aksi tawuran yang dilakukan segerombol pelajar ini. Salah satu aksi tawuran yang tergolong besar juga terjadi Rabu lalu (24/7) di by pass Cirebon. Mereka saling serang dengan menggunakan batu, kayu, dan petasan. Ketika itu, Kasubag Humas Iptu Momon Sukarman mengatakan para pelajar itu merupakan gabungan dari sejumlah sekolah di Cirebon. Salah satu kelompok pelajar dari 4 sekolah berjumlah sekitar 150 orang. Sedangkan di pihak lawan merupakan gabungan dari dua sekolah dengan total 47 orang. Akibat tawuran itu, warga sempat menutup tempat usaha mereka agar tidak menjadi sasaran keganasan para oknum pelajar. Awalnya sekelompok pelajar dari dua sekolah datang dari arah Terminal Harjamukti. Mereka menuju ke arah Kedawung dengan menumpang truk semen. Sampai di lokasi tawuran, mendekati by pass Jl Pemuda, mereka dilempari batu oleh gabungan siswa dari 4 sekolah. Tak pelak, aksi para pelajar yang berada di atas truk turun dan membalas serangan. Beruntung, polisi dibantu warga bertindak cepat dengan mengamankan mereka. Kemudian dibawa ke Mapolres Cirebon Kota untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Mereka juga diberikan hukuman seperti hormat bendera, merangkak dan digunduli. (dri/day)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: