Bayi Berperut Besar, Warga Galang Dana, Polisi Ikut Bantu Donor Darah

Bayi Berperut Besar, Warga Galang Dana, Polisi Ikut Bantu Donor Darah

CIREBON-Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) Kota Cirebon kedatangan pasien bayi dengan kondisi memprihatinkan. Bagian perut bayi berumur 2 bulan itu membesar, tak sebanding dengan tubuhnya yang kecil. Bayi itu Muhammad Rhamdan. Putra pasangan Wasdana dan Siti Subaedah, warga Blok Karangsari, RT 18 RW 04, Desa Tamansari, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Menurut Direktur RSDGJ dr Ismail Jamaludin SpOT, pasien datang pada Senin malam (29/7), dibawa orang tua dan keluarganya. Pada Selasa pagi (30/7) tim dokter telah melakukan observasi terhadap pasien. Dan diputuskan hari ini, Rabu (31/7), akan dioperasi dengan penanganan oleh dr Iwan Hermawan SpBA. “Iya Mas, pasien sudah ditangani sesuai prosedur, ditempatkan di Ruang Prabu Siliwangi di lantai 2. Dan akan dilakukan tindakan operasi Rabu pagi (hari ini),\" jelas dr Ismail Jamaludin kepada Radar Cirebon. Diagnosa sementara, pasien menderita sakit tumor atau hidronefrosis. Penyakit ini, kata dr Ismail, adalah suatu kondisi yang ditandai oleh kelebihan cairan pada ginjal, dikarenakan menumpuknya cairan urin. Ini disebabkan oleh penyumbatan saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih (ureter). Kemungkinan penyebab yaitu batu ginjal, infeksi, pembesaran prostat, gumpalan darah, atau tumor. Hidronefrosis ini ditandai dengan pembengkakan ginjal akibat penumpukan urine. Di mana urine tidak bisa mengalir dari ginjal ke kandung kemih. Kondisi ini umumnya terjadi pada salah satu ginjal, namun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada kedua ginjal sekaligus. Dikatakan Ismail, penyakit ini bukan penyakit utama, tapi merupakan kondisi sekunder dari penyakit lain yang berkembang dalam tubuh. “Saat ini pasien masih dalam perawatan intensif dan belum boleh ditemui,\" tegas Ismail. Apa yang dialami Muhammad Rhamdan ternyata sudah terdeteksi sejak dalam kandungan. Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Lelea dr Siti melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr Deden Boni Koswara, Selasa (30/7). Deden mengungkapkan, sejak dalam kandungan berusia 9 bulan berdasarkan hasil USG sudah ada kelainan. Kemudian bayi lahir di RS Bhayangkara Losarang. Karena ada kelainan disarankan untuk dirujuk ke RSD Gunung Jati Cirebon, tapi pihak keluarga saat itu menolak sehingga terpaksa dibawa pulang oleh keluarga. Namun setelah bayi berusia 38 hari, pihak keluarga baru mau dirujuk lagi ke RSD Gunung Jati agar bisa mendapatkan perawatan lebih intensif. Di RSD Gunung Jati pasien telah dilakukan pemeriksaan lab USG dan lain-lain. Terkait dengan kondisi keluarga pasien yang merupakan keluarga miskin, dr Deden mengungkapkan bahwa seluruh biaya sudah dicover BPJS Kesehatan. Untuk itulah ia berharap pihak keluarga tidak usah terlalu khawatir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: