Kekeringan, Warga Cihanjaro Antre Air Bersih

Kekeringan, Warga Cihanjaro Antre Air Bersih

KUNINGAN - Kekeringan akibat kemarau juga dialami warga Desa Cihanjaro, Kecamatan Karangkancana. Warga terpaksa harus mengantre mengambil air dari bak penampungan selama 24 jam nonstop. Seperti terjadi di Dusun Sukaasih, antrean warga yang ingin mengambil air bersih sudah terjadi sejak pagi hari. Secara bergantian warga menimba air dari bak penampungan berukuran 3x3 meter menggunakan ember dan memasukkannya ke wadah seperti jeriken dan ember besar untuk dibawa pulang. \"Sumur-sumur di rumah kami sejak tiga bulan terakhir ini kering, sehingga untuk kebutuhan air bersih kami mengambil dari bak penampungan ini. Adapun airnya dari mata air Cileles yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari pemukiman,\" ungkap Dartam, warga setempat kepada Radar, kemarin. Namun demikian, kata Dartam, debit air dari Tuk Cileles tersebut kini sudah sangat kecil sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih warga di Dusun Sukaasih yang berjumlah sekitar seribu jiwa. Atas kondisi tersebut, memaksa warga harus antre mengambil air sejak pagi hari hingga malam hari bahkan bisa sampai pagi lagi. \"Biasanya antrean paling banyak pada saat subuh karena untuk kebutuhan mandi mau berangkat aktivitas kerja dan sekolah. Kalau ingin antreannya sedikit biasanya ambil airnya di atas jam 12 malam,\" ujar Dartam. Atas kondisi ini, Dartam dan warga Sukaasih yang lain sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk menyediakan air bersih seperti yang dilakukan terhadap desa tetangga Simpayjaya. Hal ini disebabkan karena debit air di bak penampungan sudah sangat kecil sehingga warga sudah semakin sulit mendapatkan air bersih. \"Jangka panjangnya kami juga berharap ada jaringan air bersih seperti dulu sebelum bak penampungan air di Desa Jabranti kena longsor. Untuk jangka pendeknya, kami berharap ada bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga selama kemarau ini,\" ungkap Dartam. Sementara itu, Kadus Sukaasih Samar Mardiana mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kesusahan yang dialami warganya tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan. Namun laporan tersebut baru disampaikan Mardiana secara lisan dan secepatnya akan diajukan secara tertulis dengan persetujuan kepala desa. \"Alhamdulillah meski baru secara lisan sudah direspons oleh pihak BPBD dengan menyarankan kami terlebih dahulu membuat bak penampungan air di beberapa lokasi sebagai persiapan. Mudah-mudahan setelah surat permohonan diajukan bisa langsung ditanggapi dengan mengirimkan bantuan air bersih secepatnya,\" harap Mardiana. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: