Penutup yang Manis, Kerja Sosial Mahasiswa Negeri K-Pop di Cirebon

Penutup yang Manis, Kerja Sosial Mahasiswa Negeri K-Pop di Cirebon

Festival Kebudayaan dan Pertukaran Budaya Indonesia-Korea Selatan, menjadi penutup yang indah bagi kerja sosial mahasiswa dari Korea Selatan di Cirebon. Beberapa pekan terakhir mereka melakukan berbagai kegiatan. Termasuk pembuatan dan perbaikan sarana dan prasarana. YUDA SANJAYA, Cirebon PENAMPILAN Tari Topeng membuka pentas seni Korea Culture Festival yang dihelat di Kandawaru, Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Belum juga kekaguman sirna, aksi remaja-remaja Korea Selatan dengan tari kipasnya, membuat suasana kian riuh. Seperti tidak mau kalah, Ibu-ibu Kandawuru menampilkan senam dengan iringan lagu: ke kanan dan kiri. Meski tak tahu artinya, mahasiswa dari Negeri Ginseng yang jadi penontonnya, ikut heboh dengan gerakannya. Choi Ji Su, salah satunya. Dia ketua mahasiswa Korea Selatan dalam kegiatan kerja sosial yang dihelat Hyundai Engineering and Construction (HDEC) bersama Global Volunteer. Choi datang ke Indonesia bersama dua lembaga swadaya masyarakat dari yakni H Contech dan Copion. Selama sebulan terakhir, dia berada di tengah masyarakat di Cirebon. Ikut membantu perbaikan ringan sarana sekolah, mengecat dan membangun beberapa fasilitas seperti penerangan jalan umum, membangun lapangan olahraga dan beragam kegiatan lain. Di Indonesia, kerja sosial semacam ini lumrah disebut kuliah kerja nyata (KKN). Choi merasa beruntung. Kegiatan ini memberikan pengalaman yang berharga dalam hidupnya. Ia pun berharap, masyarakat Cirebon merasakan hal yang sama. “Kami ikut mengajar di sekolah. Membantu perbaikan sekolah. Ini pengalaman berharga buat kami,” kata Choi, kepada wartawan Radar Cirebon. HDEC adalah kontraktor utama proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon Power Unit II. Korea Culture Festival adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan di sekitar pembangkit. Kepala SDN 1 Waruduwur, Jaelani SPd SD berterima kasih sekolahnya menjadi salah satu penerima bantuan. Lingkungan sekolahnya jadi lebih rapih. Yang tidak kalah penting ialah saling mengenal kebudayan baik Cirebon dan Korea. \"Kami ucapkan terima kasih. Anak-anak di sini, senang sekali ketemu mahasiswa dari Korea. Mereka belajar banyak,” katanya. Jaelani berharap kegiatan ini kembali dihelat di tahun-tahun mendatang. Sebab, interaksi semacam ini, sangat berarti bagi para siswa di sekolah. Asisten II Pemkab Cirebon, Harry Safari Margapraja sangat mengapresiasi dan menyambut kegiatan yang dilakukan. Karena menurutnya, kegiatan seperti ini, membuat masyarakat merasakan manfaat keberadaan perusahaan yang ada di sekitarnya. Ahmad Adung, perwakilan tokoh masyarakat Kandawaru juga menyatakan hal yang serupa. Dia berterima kasih kepada HDEC dan Cirebon Power atas perhatiannya kepada masyarakat Kandawaru dan Kanci. Juga atas inisiatif kegiatan semacam ini. “Saya sangat bangga dengan kegiatan ini di desa kami,” tuturnya. Ahmad mengakui, banyak hal yang bisa diambil dari pesan pertukaran kebudayaan. Seperti Choi yang merasa banyak pengalaman baru. Kehebohan di panggung Festival Korea Culture Festival, menjadi kado, penutup dan kenangan yang manis dari interaksi mereka beberapa minggu terakhir. Salah satu yang mungkin tak akan terlupa adalah saat para mahasiswa Korea dance dengan iringan lagu dangdut. Juga membuat simbol hati dengan jari dan telunjuk sembari bilang: Cinta. Sementara warga Kandawaru bersahut-sahutan dengan simbol serupa. Dengan bilang: Saranghae. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: