Tak Loyal, Chartam Terancam PAW

Tak Loyal, Chartam Terancam PAW

“Jadi, (pengunduran diri) harus pakai surat secara fisik. Dalam hal ini, sampai sekarang baik melalui surat resmi atau melalui WA, tidak pernah ada ke kami mereka (32 DPC Nasdem, red) menyatakan mengundurkan diri. Yang pasti yang sudah mengundurkan diri hanya 2, Pak Uri dan Pak H Zainul, itu ada surat pengunduran dirinya, jelas. Yang 23 itu tidak pernah ada surat pengunduran diri,” jelasnya lagi.

Kemudian terkait kantor DPD Nasdem yang dikatakan antah berantah, ia menjawab kantor DPD Nasdem jelas keberadaannya dan tidak mengontrak lagi.

“Jadi, kami tidak bisa dikatakan tidak layak tinggal di sini. Yang pasti kantor DPD itu kantor kami sendiri, kami bangga karena tidak harus mengontrak, tidak harus mencari-cari setiap saat,” ujarnya, seraya menambahkan di DPD Nasdem tidak ada humas, karena yang ada adalah wakil sekretaris bidang media.

Dari pemberitaan-pemberitaan media ini, ia menyimpulkan beberapa hal. Di antaranya ia selama ini diam bukanlah karena takut, melainkan karena diam itu emas, siap untuk ditekan, dan diam itu untuk melihat, mendengar dan mengambil sikap.

“Saya melihat dulu, sampai di mana ini berita. Kalau kita banyak berbicara, tentunya bisa jadi akan banyak hal yang salah. Sekarang inilah saya waktunya mengambil sikap,” tegas Elit.

Ia melanjutkan, saat ini baru ada 17 DPC dari 32 DPC Nasdem di Kuningan yang sudah terbentuk hasil restrukturisasi berdasarkan arahan Kongres Nasdem. Ia pun menegaskan tidak pernah dirinya mengklaim 32 DPC dibentuk olehnya, karena saat itu ia belum menjadi ketua.

“Saya hanya bilang 32 DPC sudah terbentuk. Sebelum 17 April harus ada pengurus baru DPC (restrukturisasi). DPW telah mengatakan akan adanya rotasi mutasi kepengurusan. Jadi, di Jabar akan ada rotasi mutasi pengurus DPD, ada yang digantikan, ada juga yang ditarik ke DPW. Menurut informasi dari 26 DPD se Jabar itu ada sekitar 13 atau 14 DPD yang akan dirotasi, ada yang ditarik ke DPW dan ada juga yang mengundurkan diri karena satu dan dua hal,” ungkapnya.

Ditanya bagaimana hubungan DPD Nasdem dengan anggota dewan H Chartam Sulaiman selama ini, Elit menjawab sebenarnya baik-baik saja, hanya saja ia mengaku kalau soal hati kurang tahu. 

Sekretaris DPD Nasdem Kuningan Wawan Setiawan menambahkan, soal pinjaman Rp1 miliar dari anggota dewan dari Nasdem kepada Sekretariat DPRD Kuningan, itu sebenarnya persoalan internal pribadi anggota dewan, sehingga tidak ada hubungannya dengan Partai Nasdem.

“Kami tidak punya uang segitu, itu pribadi. Yang jelas itu antara anggota dewan kami dengan pihak Sekretariat DPRD, itu saja. Secara internal sudah diselesaikan dengan DPW, dengan Ibu Ketua juga sudah ikut hadir di Bandung,” ungkap Wawan.

Soal PAW H Chartam yang kini merebak ke publik, ia menegaskan hal itu ada di tangan DPW dan DPP Nasdem, tergantung hasil evaluasi terhadap yang bersangkutan, sejauh mana loyalitas dan ketaatannya kepada partai.

“Saya rasa itu (PAW, red) haknya DPW dan DPP. Kami juga DPD sejak Kongres ada evaluasi, dalam 2020 ini akan ada restrukturisasi partai sesuai amanat Kongres, itu seluruh DPW, DPD dan DPC ada restrukturisasi. Jadi, kami sedang menunggu raport, hasil evaluasi juga. Ini sedang berjalan,” pungkas Wawan, disambung pembelaan dari Badan Advokasi Hukum (Bahu) Nasdem Kuningan, Ente Mauludin SH. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: