Dua BUMD Jabar Kolaborasi Tanam Jahe

Dua BUMD Jabar Kolaborasi Tanam Jahe

SUBANG - Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, yakni bank bjb dan Agro Jabar, bersinergi menggelar tanam perdana komoditas jahe di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, kemarin (19/2). Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi langkah kedua BUMD.

Menurutnya, sinergisitas tersebut menandakan bahwa kondisi dua BUMD itu terus membaik. “Akhirnya, BUMD Jawa Barat sudah mulai menampakkan kesehatan yang makin prima. Butuh waktu 12 bulan lebih mereformasi cara berbisnis yang baik dan memberikan SDM (Sumber Daya Manusia) baru yang hasilnya juga mengemuka,” tuturnya.

Dia menilai, jahe merupakan komoditas bernilai ekonomi, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Agro Jabar akan menanam jahe merah di lahan seluas 100 hektare dengan modal yang berasal dari bank bjb senilai Rp13 miliar.

“Yang menarik adalah sudah ada pembelinya yang siap. Ini sebenarnya yang harus dikembangkan, yaitu sebuah pertanian dengan sistem ekonominya sudah siap atau off taker,” ucapnya.

“Dan, yang menariknya lagi, kita mulai dengan yang namanya sinergi BUMD Jawa Barat. Jadi, BUMD-BUMD yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Barat) ini harus saling menguatkan. Oleh karena itu, permodalannya saya perintahkan jangan dari bank yang lain, tapi dari bjb,” imbuhnya.

Dalam sambutannya, Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil- menginstruksikan OPD terkait untuk mendata dan meningkatkan produksi produk-produk pertanian yang ramai di pasaran.

“Maka, dimulai dulu kalau kita cerdas dengan mengawinkan database, apa yang laku di pasar diterjemahkan dengan kebutuhan Jawa Barat, kemudian diterjemahkan berapa kebutuhan tanahnya,” ungkapnya.

Selain itu, Kang Emil meminta Agro Jabar untuk proaktif mencari lahan di kabupaten/kota guna mengembangkan produksi tanaman tersebut.

“Jadi, saya perintahkan Agro Jabar untuk keliling Jawa Barat melihat tanah-tanah kosong. Tanah-tanah kosong ini ada karena pemilik lahan bingung mau menanam apa, takut tidak laku karena tidak ada pengetahuan tentang pasar,\" tambahnya.

Sementara, Direktur Consumer dan Retail bank bjb, Suartini menyebut, upaya kolaborasi tersebut sebagai komitmen bjb dalam mendukung program dan pembangunan ekonomi di Jawa Barat. Oleh karena itu, dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan kerja sama antara Bank bjb dan Agro Jabar tentang pemberian fasilitas kredit untuk budi daya jahe dan kentang.

“Bank bjb senantiasa mendukung kegiatan usaha yang memiliki fundamental keuangan usaha yang cukup baik, sebagaimana dimiliki PT Agro Jabar. Maka penandatanganan kerja sama ini salah satu bentuk realisasi BUMD di Jawa Barat,” ungkap Suartini.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Agro Jabar (Perseroda), Kurnia Fajar menilai, tanaman jahe sebagai salah satu rempah nusantara diminati bangsa Eropa. Nantinya, jahe yang ditanam di Subang akan diekspor ke Eropa dan Korea Selatan.

“Kenapa jahe? Karena Jawa Barat memiliki agroklimat yang cocok dan sejarah sudah membuktikan bahwa dari lima besar rempah nusantara yang dicari bangsa Eropa salah satunya jahe,” ucapnya.

“Jadi, barang kali inilah saat yang tepat untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah nusantara, khususnya Jawa Barat,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: