Dirawat di PICU, Fachry Masih Koma

Dirawat di PICU, Fachry Masih Koma

KESAMBI – Kondisi Fachry Syakir Ramadhan tidak kunjung membaik. Balita 4 tahun asal Kecamatan Weru itu masih koma dan di rawat di Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Jumat (21/2).

Sebelum koma, Fachry sempat meminta untuk dibelikan sepeda. Permintaan itu, Fachry utarakan kepada sang Ayah, Enan Zainal Muttaqin (39).

Zainal merasa terenyuh melihat anaknya. Untuk mengobati kerinduan, ia kerap mengaji di telinga Fachry. Mengaji sambil sambil berdoa dan berbisik: bahwa keinginan sang buah hati sebelum koma untuk melihat kuda dan kereta serta memiliki sepeda, akan dikabulkan. “Saya obrolin seperti itu, dia keluar air mata,” ujar Zainal, kepada Radar Cirebon.

Hanya air mata. Tidak ada respons lain yang ditunjukan Fachry. Menangis mengeluarkan suara, pun tidak bisa dilakukan.

Belakangan, Fachry sudah bisa untuk bergerak. Namun kondisinya masih belum sadar. Berbicara juga tidak bisa. Pihak keluarga pasrah terhadap biaya rumah sakit yang menggunakan jalur umum.

Zainal berterikasih kepada pihak-pihak yang telah peduli terhadap anaknya. Seperti melakukan penggalangan dana, serta bantuan lain yang telah diterima keluarga. Atas kondisi tersebut, Zaenal hanya bisa menunggu Fachry di rumah sakit. Pekerjaan sebagai tukang bangunan diabaikan. “Fokusnya Fachry sehat seperti semula. Masalah biaya pasrah. Saya ikhtiar kesana dan kemari saya turutin, yang penting anak saya sehat,” ungkapnya.

Sebelumnya dikabarkan, Fachry Syakir Ramadhan terbaring di Ruang PICU RSD Gunung Jati. Balita asal Desa Weru Lor itu, mengalami koma akibat infeksi selaput otak.

Sebagai orang tua, Enan Zainal Muttaqin, tak pernah membayangkan Fachry bakal menderita sakit seperti ini. Di tengah masa perawatan, keluarga didera keputusasaan karena tidak mampu menanggung beban biaya rumah sakit melalui pembiayaan jalur umum.

Fachry tidak masuk dalam kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Keluarga baru mendaftarkannya, Senin (17/2) atau di hari pertama perawayan intensif.

Sesuai dengan aturan, BPJS Kesehatan yang baru terdaftar baru akan aktif 14 hari setelahnya. Aturan itu juga yang membuat pihak keluarga mesti mencari alternatif lain untuk membayar biaya rumah sakit. Meski sampai saat ini, ia belum mengetahui berapa nominal uang yang dimaksud.

Saat ini, aktivitas Fachry hanya tidur dan seringkali menangis. Penyakitnya mengaharuskan balita malang itu untuk transfusi darah. Terutama setelah dokter memvonis infeksi selaput otak.

Benturan keras beberapa pekan yang lalu, ditengarai sebagai musabab Fachry menderita sakit sedemikian parah. Balita yang tinggal di Blok Kapringan RT/RW 03/01 Desa Weru Lor, Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon itu, sempat mengalami kecelakaan di rumah.

Zaenal ingat, anaknya pernah terjatuh. Kepala Fachry membentur dinding rumah hingga berdarah. Akibat kejadian itu, Fachry dilarikan ke dokter terdekat di sekitar tempat tinggalnya.

Hingga kini, Fachry masih terbaring koma. Sebagai orang tua, Zaenal maupun Supinah berharap, buah hati mereka segera pulih dan dapat aktivitas sepertti sedia kala. Juga mendapatkan perawatan terbaik dari tim dokter. Meski mereka juga menyadari dan belum memiliki bayangan dari mana akan membayar pembiayan rumah sakit. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: