Tiga Tahun, 8 Hektar Lahan Terkikis Abrasi

Tiga Tahun, 8 Hektar Lahan Terkikis Abrasi

CIREBON - Potensi abrasi pantai di Kabupaten Cirebon sangat tinggi. Dalam tiga tahun terakhir, sudah ada delapan hektar lahan pinggir pantai di Kabupaten Cirebon yang hilang akibat abrasi.

Hal tersebut diungkapkan Camat Pangenan, Bambang Setiadi usai menanam pohon mangrove di Pantai Ender bersama jajaran Polresta Cirebon, Jumat pagi (21/2).

Kepada Radar, Bambang mengatakan, Kabupaten Cirebon sangat potensial mengalami abrasi ketimbang tanah timbul. Pasalnya, tanah timbul itu sedikit sekali dibandingkan potensi abrasi di pantai Cirebon.

Bahkan, hanya dalam tiga tahun, Kabupaten Cirebon kehilangan lahan sebanyak delapan hektar. “Bayangkan, cukup tiga tahun itu Kabupaten Cirebon hilang tanahnya karena abrasi sebanyak delapan hektar,” tuturnya.

Pria yang juga pernah menjadi salah satu kepala bidang (Kabid) di DLHD ini mengungkapkan, untuk mengurangi abrasi di Kabupaten Cirebon, butuh penanganan cepat dan nyata. “Kalau dibiarkan, bisa-bisa akan lebih banyak lagi lahan di Kabupaten Cirebon yang terkena abrasi,” ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya sangat bersyukur ketika ada kegiatan penanaman mangrove di Pantai Ender yang diinisiasi Polresta Cirebon. “Alhamdulillah dari teman-teman kepolisian mengajak kita untuk menanam mangrove sebagai bagian dari pencegahan abrasi di pantai Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.

Selain untuk mencegah abrasi, menurut Bambang, penanaman mangrove di Desa Ender ini sebagai upaya mencegah masuknya air laut ke air tanah. Sehingga menyebabkan hampir sebagian besar desa di Kecamatan Pangenan memiliki sumur yang sangat asin. “Mangrove ini juga bisa menyaring atau menghalau air laut untuk masuk ke daratan. Atau bercampur dengan air tanah yang menyebabkan air tanah di Kecamatan Pangenan ini sebagian besar terasa asin,” jelasnya.

Dia berharap penanaman mangrove tidak hanya dilakukan di pantai Ender saja. Semakin banyak mangrove yang tertanam di pantai Pangenan, akan semakin bagus juga untuk menjernihkan air tanah dari air laut, agar tidak terasa asin. Sehingga air tanah lebih banyak digunakan warga. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: