577 Pesilat Uji Tanding di Yamsik Open 2

577 Pesilat Uji Tanding di Yamsik Open 2

KUNINGAN – Sebanyak 577 pesilat dari berbagai peguron di Kabupaten Kuningan uji tanding pada even Yamsik Kuningan Open 2 di GOR Ewangga Kuningan. Turnamen yang dibuka Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi ini, terbagi kedalam tiga kategori yakni SMA/SMK (prestasi), SMP/MTs (prestasi), dan SD/MI.

Ketua Pelaksana Yamsik Kuningan Open 2, Syifa Hayati dalam keterangan persnya, Sabtu (22/2), mengatakan, turnamen pencak silat ini diadakan selama tiga hari dengan diikuti 57 kontingen. Jumlah total peserta sendiri mencapai 577 orang, terdiri dari 192 peserta tingkat SMA, 198 peserta tingkat SMP, dan 187 peserta dari tingkat SD.

“Turnamen pencak silat ini kita sengaja diadakan selama tiga hari, karena peserta cukup banyak bahkan ada dari anak-anak SD. Semoga ini menjadi ajang bagi para pesilat muda, agar lebih meningkatkan prestasi dan mengembangkan kemampuan pencak silatnya,” terangnya.

Dia mengaku, turnamen ini diadakan untuk melestarikan budaya asli bangsa Indonesia dan menciptakan pesilat tangguh yang bertoleransi, produktif, menghargai perbedaan, serta berakhlakul karimah.

“Kita ingin melestarikan dan menumbuh-kembangkan pencak silat sebagai unsur budaya bangsa, sekaligus sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia,” ujarnya.

Sementara Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MH bersyukur, perkembangan olahraga pencak silat di Kuningan sangat menggembirakan. Sebab banyak atlet bereprestasi baik di tingkat regional hingga level nasional.

“Terus gelorakan olahraga ke berbagai penjuru Kuningan, agar generasi muda kita terjun ke dunia yang positif dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan mampu berprestasi,” imbaunya.

Dirinya juga berharap, kedepan kegiatan seperti ini harus terus berjalan. Kegiatan olahraga akan mengalihkan kegiatan anak muda Kuningan yang kurang positif, menjadi sesuatu hal yang menciptakan prestasi.

“Saya atas nama pribadi maupun pemerintah sangat berterima kasih kepada Yayasan Yamsik, karena sudah turut serta menyelenggarakan kejuaraan silat. Semoga generasi-generasi selanjutnya bisa terus mengembangkan olahraga silat, sebab silat bukan hanya olahraga beladiri, tapi olahraga yang sudah turun temurun budayanya terus dipelihara,” katanya.

Dia menilai, turnamen pencak silat menjadi ajang untuk mengukur sejauh mana tingkat perkembangan diri selama rutin berlatih. Sekaligus menjadi arena untuk mengasah kemampuan pesilat, agar dapat terus mengembangkan diri menjadi atlet silat profesional.

“Saya harap nanti setelah mengikuti kejuaraan ini, kita sama-sama berdoa siapa tahu nanti kedepan ada dari salah satu dari peserta mewakili bangsa kita di even Sea Games. Marilah sama-sama melalui pencak silat ini, kita tunjukan sebagai anak bangsa mampu mengharumkan tanah air melalui olahraga silat,” pungkasnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: