Elpiji 3Kg Makin Sulit Dicari, Pangkalan Sering Kosong karena Permintaan Naik

Elpiji 3Kg Makin Sulit Dicari, Pangkalan Sering Kosong karena Permintaan Naik

CIREBON – Gas elpiji kemasan 3 kg di sejumlah pangkalan di Kota Cirebon mulai langka. Adapun stok datang, langsung diserbu pembeli dan dalam waktu sekejap akan habis.

Seperti pangkalan LPG di Jl Kandang Perahu RT 06 RW 01, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi. Tri, penjaga di pangkalan tersebut mengaku tidak pernah melakukan stok. Mengingat LPG yang di kirim, akan habis diserbu pembeli dalam waktu singkat.

Tri juga mengaku, sering menerima permintaan pemesanan LPG dari konsumennya sebelum barang tersedia. Namun ia selalu menolak, dengan alasan khawatir mengecewakan. “Kalau mau, datang aja langsung. Saya ngga menerima yang memesan sebelum barang datang, karena (LPG, red) selalu jadi rebutan,” kata Tri, kepada Radar Cirebon, Senin (16/3).

Karena permintaan yang tinggi, Tri melayani pembelian maksimal 1 LPG untuk 1 orang. Di pangkalannya, kiriman LPG datang 3 kali dalam 1 Minggu. Banyaknya unit LPG dalam 1 kali pengiriman bervariasi. Diantara 30, 50, hingga 100 tabung LPG dalam 1 kali kirim. “Barang datang, setengah jam juga udah habis,” ungkapnya.

Permintaan sebetulnya mulai melonjak sejak awal Februari 2020. Itu disebabkan kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan dilihat dari banyaknya penjual-penjual keliling atau rumahan yang memanfaatkan gas melon tersebut. Ia juga mengaku sering menerima komplain dari pembeli di saat ia mengatakan bahwa LPG telah habis.

Pangkalan LPG di SPBU 34.451.16 juga tidak memiliki stok yang harus dijual, Senin (16/3). Di lokasi tersebut, hanya tersisa LPG tabung warna merah jambu dengan berat 5,5 kg. SPBU yang berlokasi di Jl By Pass itu menerima pengiriman pada Selasa dan Jumat. Harga yang di jual masih normal, yakni Rp16 ribu per tabung gas 3 kg. “Memang sedang habis,” ujar Yono salah satu petugas SPBU di lokasi tersebut. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: