Situs Matangaji Kemungkinan Bukan BCB

Situs Matangaji Kemungkinan Bukan BCB

CIREBON – Penelitian yang dilakukan oleh balai arkeolog (Balar) Jawa Barat ke lokasi yang diduga situs petilasan Sultan Matangaji di Blok Melangse Keluraha Karyamulya, telah dilakukan lebih dari satu pekan. Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) masih menungu surat rekomendasi resminya.

Sekretaris DKOKP AdinImaduddin Nur MSi menjelaskan, kajian tim studi Balar Jabar tersebut sudah diketahui hasil awalnya. Namun, hasil kajian ini baru bersifat sementara dan belum ditandatangani oleh kepala Balar. Baru dari tim studinya saja yang sudah mendiskusikan hasil kerjanya.

Dar hasil tinjauan, disebutkan bahwa petilasan Sultan Matangaji adalah peninggalan budaya berupa struktur susunan batu bata pada bangunannya. Tapi, dari data pendukung yang mereka peroleh, kemungkinan itu tidak merupakan dalam kategori cagar budaya.

Meski demikian, pihaknya juga belum bisa menetapkan status dari lokasi yang menjadi kontroversi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini. Keputusan dan penetapannya, akan dirilis hasilnya seperti apa. “Kalau surat resmi dari tim studi sudah ditandatangani Balar Jabar sudah diterima oleh pihak DKOKP, kita akan umumkan,” ujar Adin, kepada Radar Cirebon, Selasa (17/3).

Seperti diketahui, pada 7 Maret lalu, tim Balai Arkeologi Jawa Barat turun ke lokasi untuk meneliti dan melakukan kajian terhadap tempat yang diduga situs petilasan Sultan Matangaji. Di lokasi tersebut, tim dan peneliti melakukan pengamatan, pengukuran, serta membawa sejumlah sampel artefak yang bakal diteliti lebih lanjur di laboratorium Balar.

Rombongan Balar Jawa Barat yang berjumlah lima orang, menyusuri tepian sungai yang terdapat air terjun dan goa-goa kecil, serta reruntuhan pelataran teras bangunan yang diduga situs. Di lokasi tersebut juga dilakukan pengumpulan keterangan dari warga sekitar, ahli sejarah, dan pemilik lahan, serta kuncen.

Kepala Balar Jawa Barat, Deni Sutrisna memaparkan, kegiatan yang dilakukan di lapangan adalah tahap peninjauan pada lokasi yang diduga merupakan cagar budaya. “Belum bisa langsung kita simpulkan ini cagar budaya atau bukan. Meski dari berbagai indikasi awal ini agak mengarah ke situs, tapi perlu pengkajian lebih lanjut,” ujarnya.

Pihaknya juga mengamati struktur batu bata yang memang mirip dengan yang ditemukan pada struktur bangunan lama lain yang ada di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Namun demikian, temuan itu baru sekedar salah satu unsur yang ditemukan. Apalagi, di lokasi itu ada sebagian yang terkena urugan sehingga belum bisa digali ada unsur apa lagi yang terkandungnya.

Pihaknya juga menemukan sampel fragmen keramik yang coraknya mirip dengan keramik dari Tiongkok. Tapi, pihaknya belum bisa memastikan sisa fragmen keramik china tersebut berasal dari dinasti mana dan dibuat pada abad ke berapa. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: