Seluruh Agenda DPRD Kabupaten Cirebon Ditunda, 50 Anggotanya Kerja dari Rumah

Seluruh Agenda DPRD Kabupaten Cirebon Ditunda, 50 Anggotanya Kerja dari Rumah

Seluruh kegiatan anggota DPRD Kabupaten Cirebon ditangguhkan. Termasuk rapat paripurna. 50 wakil rakyat dari tujuh daerah pemilihan (dapil) diliburkan selama 14 hari ke depan. Kantor DPRD pun terpantau tanpa aktivitas.

LAPORAN: SAMSUL HUDA, Cirebon

KEMARIN hanya ada PNS di bagian sekretariat DPRD yang hadir. Kesepakatan tidak berangkat ke kantor itu diputuskan bersama melalui rapat badan musyawarah (banmus) DPRD.

Plt Sekretaris DPRD Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas mengatakan, mendukung surat edaran bupati dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Apalagi surat edaran itu dikirim juga ke DPRD. Atas dasar itu, seluruh kegiatan DPRD ditunda atau digeser ke bulan April.

“Pada dasarnya, minta hanya menggeser waktunya saja. Tidak ada yang dirugikan. Jumlah kunjungan dan kegiatan DPRD nanti tetap. Dipadatkan nanti di bulan selanjutnya (April, red),” kata Asep saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/3).

Selain itu, dalam hal pelayanan, sejumlah titik di gedung DPRD akan disediakan hand sanitizer serta pemberlakuan cek suhu tubuh. Setidaknya ada 32 titik hand sanitizer yang akan dipasang. “Ini salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona,” kata dia.

Disinggung apakah ASN yang ada di lingkungan DPRD ada jadwal libur atau bekerja di rumah, Asep menegaskan ASN di DPRD tetap masuk. Pegawai yang bekerja di sekretariat DPRD mengikuti intruksi kepala daerah.

“ASN tetap berangkat. Kan tidak ada instruksi libur atau bekerja di rumah,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Subhan mengatakan, berdasarkan hasil rapat banmus, dengan berbagai pertimbangan, menyepakati untuk mengikuti arahan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Beberapa poin penting yang tercantum dalam surat edaran bupati. Yakni menghindari pertemuan yang melibatkan banyak orang, serta menunda kegiatan kunjungan kerja (kunker) dan penerimaan kunjungan kerja.

“Semua fraksi menyepakati kegiatan di bulan Maret ditunda. Selama 14 hari ke depan setelah ditetapkan surat ini. Setelah itu kita menjadwalkan ulang. Rapat paripurna yang dijadwalkan bulan kemarin juga ditunda. Karena mengumpulkan banyak orang,” tuturnya kepada Radar.

Meski demikian, lanjut Subhan, bukan berarti DPRD tidak aktif. Ia mengatakan para wakil rakyat tetap akan bekerja dan akan berangkat ke gedung DPRD.

“Kalau ada yang mendesak, kita pasti datang. Yang ditunda itu seperti pelaksaan rapat peripurna, kemudian jadwal kunjungan, baik dalam maupun ke luar daerah. Termasuk tidak menerima kunjungan atau permintaan audiensi,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: