Ongkos Politik Bakal Membengkak, Imbas Kenaikan Harga BBM
MAJALENGKA – Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berupa bensin dan solar tidak hanya dirasakan masyarakat kecil. Para bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRD Kabupaten Majalengka yang telah terdaftar di KPU dan tercantum dalam daftar calon sementara (DCS) yang akan bertarung di Pemilu 2014, turut terkena imbasnya. Pasalnya, mereka harus berhitung kembali besaran dana yang akan dikeluarkan untuk membiayai berbagai keperluan sosialisasi kepada calon pemilih, pembuatan spanduk, alat peraga maupun operasional dari tim sukses dalam pemilihan legislatif nanti. Hal ini diungkapkan oleh Dadan Taufikurahman, pemerharti pemilu asal Kecamatan Majalengka. Dia menyebutkan, bagi caleg yang berharap agar dapat terpilih, dibutuhkan kurang lebih dana dua kali lipat dibandingkan dengan Pemilu 2009 lalu. “Hitung-hitungan saya, jika pada pemilu lalu caleg hanya mengeluarkan dana misalnya Rp50 juta, maka di pemilu tahun ini diprediksi jumlahnya naik menjadi Rp100 juta. Malahan bisa lebih, kalau caleg tersebut sangat royal baik kepada timses maupun calon pemilihnya,\" katanya kepada Radar, kemarin (24/6). Kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan harga atribut sosialisasi dan kampanye, seperti bendera, kaos, spanduk maupun baliho. Misalnya, satu kaos harga paling murah pada Pemilu 2009 seharga Rp7.500, kini bisa menjadi Rp15 ribu per potong. “Tentunya hal ini memaksa para caleg merogoh kocek lebih dalam lagi,”ujarnya lagi. Akan tetapi sambung Dadan, ada solusi dalam menghadapi pengeluaran yang besar untuk nyaleg itu. Yaitu dengan rajin blusukan, mendengarkan saran dan masukan calon pemilihnya. \"Cara kampanye yang mengedepankan hura-hura sangat berbiaya tinggi, sudah saatnya untuk meraih suara dari konstituen dengan cara elegan. Seperti silaturahmi, dengar pendapat, tanya jawab, itu kampanye yang berkualitas,\" tandas Dadan. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: