Muhammadiyah Kritik Jokowi yang Tidak Tegas Melarang Warga Mudik Lebaran saat Wabah Corona

Muhammadiyah Kritik Jokowi yang Tidak Tegas Melarang Warga Mudik Lebaran saat Wabah Corona

YOGYAKARTA – Situasi pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Setiap harinya, kasus positif dan yang meninggal akibat virus corona terus bertambah.

Gelombang arus mudik belakangan juga menambah data baru virus corona di setiap daerah. Seperti di wilayah 3 Cirebon, misalnya, orang dalam pantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah seiring banyak perantau yang mudik dari kota-kota episentrum wabah corona. Bahkan saat ini di wilayah 3 Cirebon sudah terdapat PDP yang meninggal dunia.

Sementara pemerintah pusat, kebijakan larangan mudik lebaran masih belum tegas. Karena itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo yang dianggapnya tidak tegas melarang warga mudik lebaran di saat wabah corona.

“Jangan sampai pertimbangan ekonomi dan hal-hal lain, lalu transportasi dan kebijakan transportasi tidak sejalan dengan imbauan mudik pada tahun ini. Kita semuanya ingin keluar dari musibah yang besar ini dan kita berharap, dan bermunajat agar bangsa Indonesia dan warga dunia juga segera berakhir dari wabah Covid-19 ini,” ucap Haedar melalui siaran persnya, Minggu (5/4).

Haedar meminta pemerintah Jokowi bersikap tegas terkait kebijakan mudik tahun ini. Kata dia, jika kegiatan keagamaan saja dibatasi sedemikan rupa sesuai dengan hukum syariat, maka mudik tentu saja sebagai kegiatan sosial dapat dihentikan dengan tegas.

“Jangan sampai ormas dan tokoh agama diminta meyakinkan warga untuk tidak mudik, sementara pemerintah sendiri membolehkan dan tidak melarang warga untuk mudik. Kalau memang pemerintah mengizinkan warga mudik, biarlah tokoh agama berhenti mengimbau warga, sehingga segala urusan covid-19 menjadi sepenuhnya urusan pemerintah,” tegas Haedar.

Dia mengatakan bahwa mudik dalam keadaan normal dan yang menjadi tradisi bangsa Indonesia adalah sesuatu yang sangat positif. Sebab mudik terjalin silaturahim.

“Tetapi ketika kita saat ini sedang berada dalam suasana musibah besar yakni wabah Covid-19, maka mudik perlu menjadi pertimbangan untuk tidak dilakukan.” Pungkas dia. (dal/fin/hsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: