Mudik, Wajib Isolasi Mandiri

Mudik, Wajib Isolasi Mandiri

CIREBON- Jumlah orang dalam risiko (ODR) di Kabupaten Cirebon berdasarkan data dari Covid-19 Center mencapai 12.239 orang. Angka tersebut terdiridari jumlah pemudik atau perantau yang sudah pulang ke sejumlah desa di Kabupaten Cirebon. Para pemudik tersebut saat ini sudah terdata dan dalam pantauan di tim Gugus Tugas Covid 19, baik tingkat desa maupun kabupaten.

“Untuk perantau yang pulang kampung, tetap kita minta untuk melaporkan diri ke petugas dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” kata Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana kepada Radar Cirebon, kemarin.

Sementara terkait dua pasien positif warga Kabupaten Cirebon yang dirawat di RSD Gunung Jati dan RSUD Waled, Nanang mengatakan saatr ini kondisi mereka sudah membaik. Gejala-gejala klinis yang sebelumnya ada, tidak lagi dirasakan. Namun demikian, tim medis masih harus menunggu hasil swab test kedua pasien tersebut. “Kalau secara umum, kondisinya membaik. Kita saat ini menunggu hasil swab test untuk hasil pastinya,” kata dia.

Sementara untuk jumlah PDP atau pasien dalam pengawasan, hingga kemarin berjumlah 12 orang. Sedangkan jumlah ODP yang terdata ada 51 orang. “Mari sama-sama kita lakukan pencegahan. Jangan lupa pakai masker kalau keluar rumah, cuci tangan, dan petunjuk lainnya yang sudah disampaikan pemerintah,” pinta Nanang.

Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama 13 rektor perguruan tinggi negeri dan swasta sepakat membentuk Forum Perguruan Tinggi Jabar dalam rangka penanggulangan Covid-19. Kesepakatan tersebut didapat melalui video conference yang dipimpin Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (8/4). Lewat forum itu perguruan tinggi di Jabar diharapkan menyumbangkan gagasan keilmuannya, misalnya pengujian vaksin Covid-19. “Pengetesan gagasannya dilakukan di Jabar dulu, nanti diharapkan menjadi inspirasi bagi Indonesia,\" kata gubernur.

Ia mengajak perguruan tinggi lainnya untuk bergabung dalam forum tersebut agar lebih banyak lagi gagasan dalam upaya penanggulangan Covid-19. Perguruan tinggi pun dipersilakan masuk dalam Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar. Nantinya, dalam Forum Perguruan Tinggi Jabar itu ada penugasan membimbing 27 kabupaten/kota di Jabar dalam menentukan langkah-langkah penanggulangan Covid-19.

Melalui forum perguruan tinggi itu pun, gubernur meminta mereka untuk menguatkan peran alumni untuk membuat gerakan kemanusiaan.  Donasi jangka pendek dari alumni perguruan tinggi di Jabar itu dinilai akan membantu pembelian peralatan kesehatan. Untuk jangka menengah, donasi bisa berupa bantuan sosial-ekonomi kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Peran alumni dan perguruan tinggi ini pun akan menjadi koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan akademisi. “Jabar ingin terdepan dari sisi kekompakan, inovasi, dan kepemimpinan. Semoga bisa melewati pandemi COVID-19 dengan cepat,” tutup gubernur. (dri/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: