Begini Riwayat Perjalanan Pasien Positif Corona Indramayu

Begini Riwayat Perjalanan Pasien Positif Corona Indramayu

INDRAMAYU- Seorang warga Kabupaten Indramayu dipastikan positif terjangkit virus corona atau Covid-19. Sebelumnya, ada delapan orang yang dirawat dengan status PDP atau pasien dalam pengawasan meninggal dunia. Data itu disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, kemarin (8/4).

Untuk kasus pasien positif corona di Indramayu merupakan yang pertama. Ia merupakan laki-laki berumur 23 tahun dari Kecamatan Sukra. Saat ini tengah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Indramayu.

“Dia belum lama pulang dari Batam. Hasil tes swab sudah keluar dari Labkesda Provinsi Jawa Barat pukul 08.35 (kemarin, red) dan menyatakan pasien terkonfirmasi positif,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu dr H Deden Bonni Koswara kepada media.

Sebelum dirujuk ke RSUD Indramayu, pasien pernah dilarikan ke RSUD Pantura MA Sentot Patrol pada 27 Maret 2020 dengan keluhan sesak napas, demam, nyeri, dan terpasang O2. Kemudian pada 3-7 April mengalami keluhan umum batuk, demam, dan pusing.

Pasien lalu dipindahkan ke RSUD Indramayu dengan status PDP hingga akhirnya keluar hasil swab dari Labkesda Provinsi Jawa Barat dan menyatakan positif Covid-19.

Saat pulang kampung dari Batam, ia tidak sendirian. Ia bersama 5 orang temannya. Dari lima rekannya itu, satu orang sudah menjalani rapid test dan negatif, dan 4 orang lagi akan menjalani rapid test pada Kamis (9/4).

Menindaklanjuti temuan itu, saat ini sudah dilakukan tracing terhadap keluarga pasien dengan kondisi orang tanpa gejala (OTG). Sejauh ini tengah dilakukan koordinasi dengan camat/kuwu untuk tracing, termasuk ke tenaga kesehatan yang ada di RSUD Pantura MA Sentot Patrol dan RSUD Indramayu yang selanjutnya akan dilakukan rapid test.

Pada kesempatan itu juga, Deden menyebutkan sampai dengan Rabu 8 April 2020 jumlah total ODP mencapai 368 orang dengan rincian Pekerja Migran Indonesia 111 orang (30,16 %) dan lokal 257 orang (69,84 %). Untuk PDP mencapai 27 pasien dengan rincian Pekerja Migran Indonesia 3 pasien ( 11,11%) dan lokal 24 pasien (88,89 %).

“Pertambahan ODP per hari ini (kemarin, red) sebanyak 6 orang, dan pertambahan PDP nihil. Sedangkan kematian sudah 8 pasien (PDP, red) dengan rincian 5 orang laki-laki, dan 3 orang perempuan,” kata Deden.

Dengan adanya kasus pertama positif corona, ia pun mengimbau seluruh masyarakat Indramayu untuk tak panik dan tetap waspada. Ia mengatakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu sudah melakukan langkah-langkah untuk pencegahan dan pengendalian serta dampaknya.

Penanganan terbaik untuk pencegahan Covid-19 yakni dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), istirahat cukup, dan makan makanan gizi seimbang. Kemudian melakukan social dan physical distancing secara disiplin dengan menghindari kerumunan massa dan tidak pergi ke mana-mana selama tidak perlu, terutama ke zona merah atau transmisi lokal.

“Dan yang sangat penting saat ini memakai masker jika bepergian untuk menahan penularan dari orang dengan karier (pembawa, red),” pesan Deden.

Pasien yang dinyatakan positif itu bekerja selama enam bulan sebagai pelayan sebuah rumah makan di Batam. Dari Batam dia pulang kampung bersama 5 orang temannya menggunakan pesawat terbang. Lolos dari pemeriksaan bandara, keenamnya tiba pada Rabu (25/3) lalu sekitar pukul 18.00.

Pemuda yang belum beristri itu diketahui pulang ke rumah sudah dalam keadaan sakit dan sempat berobat ke mantri di desa setempat. Namun lantaran kondisinya semakin parah, dua hari kemudian dilarikan ke RSUD Pantura MA Sentot Patrol, tepatnya pada Jumat (27/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: