Sensus Online Diperpanjang

Sensus Online Diperpanjang

MAJALENGKA – Badan Pusat Statistik (BPS) memperpanjang waktu pelaksanaan sensus penduduk (SP) 2020 online disebabkan virus corona (Covid-19). Dari semula ditetapkan 15 Februari sampai 31 Maret, diperpanjang sampai 29 Mei 2020.

Sementara sensus penduduk wawancara yang semula diagendakan 1-31 Juli 2020, diundur menjadi 1-30 September 2020. Secara nasional masyarakat yang berpartisipasi mengisi sensus penduduk online sampai 31 Maret 2020 mencapai 32,4 juta penduduk atau sekitar 12,5 persen.

Pemerintah dalam hal ini BPS berharap semakin banyak penduduk yang berpartisipasi dalam sensus penduduk online. Selain itu, sensus online juga diharapkan meminimalisasi risiko kesehatan masyarakat dan petugas sensus saat melakukan pendataan dari rumah ke rumah atau metode sensus wawancara.

Kepala BPS Majalengka Jerison Sumual mengatakan, untuk Majalengka sendiri harus diakui target sensus penduduk online belum terpenuhi. Sampai saat ini atau sampai akhir Maret kemarin baru mencapai 11,15 persen dari total kepala keluarga (KK) di Kabupaten Majalengka.

Jerison menambahkan, target SP Online Majalengka sekitar 30 persen dari total kepala keluarga (KK). Target SP online juga memiliki segmentasi.

Adapun segmentasi target sensus penduduk online yaitu pejabat pemerintah atau anggota DPRD, pejabat kepolisian dan TNI, pembina atau pimpinan parpol dan orsospol serta LSM, pengusaha terkenal, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh adat atau tokoh agama, pegawai negeri sipil, dan mahasiswa.

\"Masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi dan juga pengetahuan akan teknologi inilah, yang menjadi target utama dari sensus penduduk online,\" terang Jerison.

Hal senada disampaikan Kepala Seksi Statistik Sosial, Ena Heriyana. Jika segmentasi target SP Online seluruhnya berpartisipasi aktif mengisi sensus penduduk online, maka dapat mendongkrak pencapaian Sensus Penduduk Online di Kabupaten Majalengka.

Apalagi KemenpanRB dan Kemendagri mewajibkan ASN untuk terlibat dalam Sensus Penduduk Online. Belum lagi jika ditambah aparat pemerintah lainnya sampai tingkat RW maupun RT.

Menurut Ena, kendala terbesar adalah respons masyarakat yang masih kurang. Meskipun sebelum pelaksanaan sensus penduduk, BPS sudah menggelar rapat koordinasi baik tingkat kabupaten sampai tingkat kecamatan.

“Masih banyak kecenderungan lebih memilih didatangi petugas atau sensus metode wawancara daripada mengisi sendiri via online. Padahal salah satu alasan kenapa dengan online adalah supaya lebih hemat,\" terang Ena.

Menurutnya data yang disampaikan sangat diperlukan untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang. Apalagi cara mengisi sensus penduduk online sangat mudah.

Tidak perlu menunggu petugas sensus datang, cukup dilakukan secara online sambil tetap di rumah bersama keluarga. Kesehatan tetap terjaga, kontribusi untuk negara pun terlaksana.

\"Siapkan Kartu Keluarga, buka browser di komputer, laptop, ataupun HP lalu klik laman sensus.bps.go.id. Mari bersama #MencatatIndonesia,\" pungkas Ena. (iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: