Protes PPIP, Kades Ancam Bawa Babi ke Pendopo

Protes PPIP, Kades Ancam Bawa Babi ke Pendopo

KUNINGAN – Pendopo dan kantor Dinas Tata Ruang Ciptakarya (DTRCK) Kamis (27/6) ini bakal dihebohkan oleh sejumlah ekor anjing dan babi. Pasalnya, dikabarkan aksi unjuk rasa yang hendak dilancarkan hari ini rencananya sambil membawa hewan jenis tersebut. Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, Kamis pagi ini bakal ada aksi unjuk rasa. Mereka menuntut kekurangtransparanan pengalokasian program program pembangunan infrastruktur pedesaan (PPIP). Desa-desa yang sudah sering mengajukan program tersebut namun tak kunjung menerima. Yaya Cahyadi, Kades Cijemit Kecamatan Ciniru mengakui hal itu. Sudah empat tahun pihaknya mengajukan bantuan PPIP ke instansi terkait. Namun hingga saat ini program tersebut tidak diberikan. Sementara terdapat desa lain yang tidak mengajukan malah mendapat kucuran. “Desa Cijemit sudah 4 kali mengajukan program PPIP, berarti sudah 4 tahun. Tapi tidak direspons sama sekali. Sedangkan Desa Pamupukan masih Kecamatan Ciniru, sekarang malah mendapatkan PPIP,” ketus Yaya saat dikonfirmasi Radar, kemarin (26/6). Dia mempertanyakan, apa saja kriteria desa penerima PPIP. Meskipun itu merupakan program pusat namun sudah barang tentu atas rekomendasi dari daerah. Yaya mencium adanya dugaan politis di balik penyaluran bantuan program PPIP tersebut. Untuk itu, protes terhadap pemerintah akan dilakukan Yaya bersama-sama teman-temannya. Dia tidak akan mengerahkan massa dalam jumlah yang banyak. Tapi lebih dititikberatkan pada aksi efektif dengan membawa sejumlah hewan. “Saya akan bawa bagong dan anjing ke pendopo dan Ciptakarya. Saya tidak akan bawa orang banyak, palingan puluhan orang saja,” kata Yaya. Aksi yang hendak dilancarkannya itu telah diberitahukan kepada para pihak terkait. Baik itu Polres maupun Pemda. Dia menegaskan, aksi yang telah direncanakannya itu tidak akan ada yang bisa menggagalkan. “Pokoknya saya tidak akan terlalu banyak cingcong. Saya hanya ingin agar Desa Cijemit mendapatkan bantuan PPIP dengan simbol bagong dan anjing,” tandasnya. Diperoleh keterangan PPIP merupakan program pusat dari Ditjen Ciptakarya. Program tersebut digulirkan berkaitan dengan upaya menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Baik secara individu maupun kelompok melalui partisipasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan ketertinggalan desanya. Intinya PPIP sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Biasanya desa yang ditunjuk untuk mengerjakan program itu dianggarkan dana sebesar Rp250 juta. (ded)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: