Kejuaraan Dunia Barongsai Ditunda, Singa Mas Cirebon Hentikan Sementara Kegiatan Latihan Atlet

Kejuaraan Dunia Barongsai Ditunda, Singa Mas Cirebon Hentikan Sementara Kegiatan Latihan Atlet

CIREBON-Corona virus disease (Covid-19) yang mewabah secara global, membuat berbagai agenda olahraga kelas dunia terpaksa dibatalkan atau ditunda. Salah satunya, agenda kejuaraan dunia barongsai yang sejatinya akan diikuti oleh regu barongsai Singa Mas Cirebon, bulan Oktober mendatang.

Pelatih Sanggar Kesenian Liong Barongsai Singa Mas Cirebon Shandy Yudha Siskarteja menjelaskan, ajang The Association for International Sport for All atau yang disingkat TAFISA ini, merupakan ajang yang diselenggarakan asosisasi olahraga international untuk semua orang, di dalamnya memuat nomor pertandingan kesenian barongsai.

Ajang yang lebih akrab disebut dengan olimpiade olahraga tradisional dan olahraga hiburan tingkat dunia ini, sedianya akan digelar yang ketujuh kalinya dan tuan rumahnya Portugal.

Dalam kejuaraan ini, lanjutnya, regu Barongsai Singa Mas punya misi khusus untuk mempertahankan predikat tiga besar dunia di ajang periode sebelumnya, mengangkat panji-panji kebesaran Indonesia.

Namun, misi tersebut terancam pupus atau mesti ditunda sementara waktu. Sebab, informasi yang didapatkan oleh pihaknya melalui Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) hingga saat ini masih menunggu kabar mengenai bakal berlanjut atau tidaknya ajang tersebut.

“Kami melalui FORMI Kota Cirebon masih menunggu informasi dari pengurus FORMI nasional di pusat. Karena FORMI Pusat juga belum mendapatkan kabar pasti dari panitia 7th TAFISA di Portugal,” ungkapnya.

Shandy menyebutkan, dari informasi peserta nomor pertandingan barongsai negara tetangga di Asia Tenggara, ada kemungkinan jika ajang TAFISA ke tujuh tersebut akan ditunda atau diundur hingga tahun 2021 mendatang.

Di sisi lain, pihaknya juga telah menonaktifkan sementara kegiatan latihan yang dilakukan oleh para atlet barongsai maupun kesenian liong. Ini merujuk pada protokol keamanan pencegahan penyebaran Covid-19.

“Anak-anak semua di-off-kan sudah lebih dari satu bulan ini. Di sanggar tidak ada aktivitas apapun. Lokasi di sekitar sanggar juga sudah kita laksanakan penyemprotan disinfektan,” imbuh Shandy. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: