Pemudik Dipaksa Balik, Polri Klaim Sudah Halau 3.000 Kendaraan dari Jabodetabek

Pemudik Dipaksa Balik, Polri Klaim Sudah Halau 3.000 Kendaraan dari Jabodetabek

CIREBON - Para pengendara sepeda motor yang nekat melakukan mudik di tengah pandemi virus corona terjaring di Posko Cek Poin di depan Ramayana Weru, Kabupaten Cirebon, Jumat (24/4). Mereka tak mengira perjalan ke kampung halaman itu harus terhenti di Cirebon. Harus menjalani pemeriksaan sesuai protokol Covid-19.

Mereka bahkan terancam tak bisa melanjutkan perjalanan ke kampung halaman dan harus kembali ke tempat awal. Banyak di antara mereka datang dari Jabodetabek. Kebanyakan tujuan beberapa daerah di Jawa Tengah.

Pantauan Radar Cirebon, petugas dari TNI-Polri yang memberhentikan kendaraan langsung meminta para pengendara menepi dan mengenakan masker. Setelah itu, barang bawaan dan kendaraan para pemudik langsung disemprot disinfektan.

Mereka juga diperiksa kondisi tubuh. Juga didata riwayat perjalan dan kota tujuannya.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Syahduddi yang turun memantau langsung proses pemeriksaan mengatakan, Posko Cek Poin dibuka bertepatan dengan dimulainya Operasi Ketupat Lodaya kemarin dan akan dilaksanakan sampai 31 Mei 2020.

Menurutnya, pemeriksaan sesuai protokol kesehatan akan diberlakukan bagi para pemudik yang kedapatan melanggar imbauan larangan mudik oleh pemerintah.

Selain didata dan diperiksa, pemudik juga diperintahkan untukputar arah atau kembali ke tempat keberangkatan demi memaksimalkan upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Yang melanggar kita data dan kita periksa. Kita minta putar arah atau tidak melanjutkan perjalanan karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ini juga sudah dilakukan di pintu-pintu tol, kendaraan juga diperiksa dengan ketat,” kata kapolres.

Di lokasi yang sama, Bupati Cirebon Imron mengatakan, saat ini arus lalu lintas di jalur pantura Kabupaten Cirebon relatif sepi. “Kita lihat sekarang sudah lumayan sepi, lalu lintas tidak padat. Ini terjadi karena di beberapa daerah diberlakukan PSBB dan penyekatan, sehingga yang sampai ke Cirebon juga sedikit,” ujar Imron.

Menurutnya, walaupun sudah ada larangan untuk tidak mudik, Pemkab Cirebon tetap melakukan sejumlah persiapan untuk kedatangan sejumlah pemudik dari luar daerah. Di Pos Cek Poin akan dilakukan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tim medis. Jika ada pemudik dengan gejala terpapar Covid-19, maka akan langsung menjalani rapid test oleh tim medis.

“Kalau sehat bisa pulang. Kalau tak sehat, akan langsung ditangani oleh tim medis. Kalau ada gejala klinis akan langsung rapid test untuk antisipasi awal. Saya juga minta warga Kabupaten Cirebon yang ada di luar daerah untuk tidak mudik dulu sampai situasi kembali normal,” imbuhnya.

Imron mengatakan, jumlah warga Kabupaten Cirebon yang melakukan mudik sudah mulai menurun. Namun, lanjutnya, tercatat 30-ribuan warga Kabupaten Cirebon yang sudah pulang kampung. Baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri ini.

Ia pun meminta agar para perantau yang telah pulang kampung tersebut untuk tetap melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.

PAKSA BALIK 3.000 KENDARAAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: