Panggilan Komisi D Soal Umroh Batal Tak Digubris
KUNINGAN – Keberangkatan umrah sejumlah tokoh masyarakat dan PNS berprestasi ke tanah suci Makkah beberapa waktu lalu rupanya tidak didiamkan oleh DPRD. Komisi D DPRD sebetulnya telah melakukan pemanggilan terhadap Kabag Kesra Setda Drs H Toto Toharudin MPd, sebanyak dua kali. Namun panggilannya sama sekali tidak digubris. Ketua Komisi D H Ending Suwandi mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat panggilan kepada kabag Kesra sebanyak dua kali. Namun dari dua panggilan tersebut, Toto mangkir. “Bagaimana kita mau mengkritisi, dua kali kami panggil Kabag Kesra tapi enggak dating-datang. Sekarang juga sebetulnya yang bersangkutan diundang untuk menghadapi aksi guru MD, tapi enggak hadir juga,” kata politisi Golkar itu kala dikonfirmasi Radar, kemarin (3/7). Dari keterangan yang diperoleh Radar, anggaran untuk program umrah tersebut dikabarkan senilai Rp400 juta. Dengan uang sebesar itu mampu memberangkatkan sekitar 20 orang. Mereka merupakan sejumlah tokoh masyarakat dan para PNS berprestasi. Namun dalam perjalanannya, keberangkatan puluhan jemaah umrah menemui kendala. Selama sepekan mereka tertahan di Jakarta lantaran ada kebijakan pembatasan kuota. Belakangan mencuat kabar, sebetulnya travel pemenang tender diduga wanprestasi. “Saya tidak berani mengkritisi lebih jauh, karena saya tidak tahu duduk permasalahannya. Kenapa saya undang Kesra ke komisi D, ya untuk mengetahui masalah yang sebenarnya. Tapi dianya kan tidak datang, jadi saya tidak mau berkomentar terlalu jauh,” ungkapnya. Namun demikian, mangkirnya Toto dari panggilan komisi D menimbulkan tanda tanya besar. Untuk itu, dirinya berencana untuk memanggil ulang. Hal itu dimaksudkan agar duduk persoalannya menjadi jelas. “Kita akan undang lagi nanti biar duduk perkaranya jelas,” ujar Ending. Selain Komisi D, diperoleh kabar bahwa Unit Tipikor Polres melakukan pemanggilan terhadap kabag Kesra. Sementara itu, kaitan dengan ongkos pemberangkatan umrah sempat dikomentari oleh travel Kuningan, Al Zam-Zami Tour & Travel. Direkturnya, H Faisal merasa kaget ketika mendengar ongkos umrah perorangan hanya Rp 17,5 juta. Sebab, standar ongkos biasanya Rp 21 juta perorang. “Saya kira dengan harga segitu tidak akan ada biro yang berani. Kami juga pernah mengecek, nama travel Duta Aulia International (pemenang tender, red) tidak terdaftar dalam keanggotaan kami,” ungkapnya. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: