Mengenang Didi Kempot, Maestro Campursari yang Akrab dengan Cirebon

Mengenang Didi Kempot, Maestro Campursari yang Akrab dengan Cirebon

Siapa tak kenal Didi Kempot? Maestro campursari yang lagu-lagu patah hatinya jadi idola anak muda tersebut rupanya cukup akrab dengan Cirebon. Ada dua penyanyi Cirebon pernah jadi teman duet Didi Kempot.

Laporan: Andri Wiguna, Cirebon

DUA penyanyi Cirebon yang sempat berduet dengan Didi Kempot juga bukan penyanyi biasa. Punya nama besar dan tentunya punya basis massa  yang kuat. Penyanyi pertama adalah Nunung Alvi. Dia berduet dengan Didi Kempot pada awal medio 2000-an.

Nunung Alvi saat berduet dengan Didi Kempot tengah berada di puncak karirnya. Bahkan saat itu Nunung Alvi mendapatkan julukan Diva Tarling Cirebon. Dia yang saat itu tengah berada di puncak karir tiba-tiba dihubungi salah satu label rekaman yang memintanya untuk datang ke Jakarta.

Saat itu, Nunung Alvi begitu tenar. Jadwal manggungnya begitu padat. Wajahnya pun sering wara-wiri di televisi nasional.

“Saya kenal Mas Didi secara profesional, dalam pekerjaan. Kebetulan saya saat itu diminta label rekaman untuk jadi teman duet Mas Didi. Saya langsung terima tawaran itu. Mas Didi saat itu sudah terkenal, sudah besar namanya sebagai artis campursari,” ujarnya kepada Radar Cirebon.

Diakui Nunung, pada saat itu ada beberapa penyanyi dengan genre dangdut yang mewakili setiap daerah asalnya. Hal ini dikarenakan banyak penyanyi yang membawakan lagu menggunakan bahasa daerah.

“Jadi dulu itu bisa kehitung ya. Kalau di Jawa Timur ya ada Mas Didi Kempot, di Tasik atau Priangan Timur ada Alam Mbah Dukun dan di Pantura salah satunya saya. Sebelum diduetkan dengan saya di lagu Jambu Alas itu Mas Didi Kempot juga sempat diduetkan dengan beberapa penyanyi namun kurang maksimal hasilnya,” cerita Nunung Alvi.

Ya, salah satu lagu yang dinyanyikan Nunung Alvi dan Didi Kempot adalah Jambu Alas yang bercerita tentang kisah asmara yang terpisah karena salah satunya sudah menikah. Namun pasangan yang ditinggal menikah tersebut tetap setia menunggu.

Saat itu, menurut Nunung, label rekaman ingin menduetkan keduanya. Karena Nunung dianggap mewakili Jawa Barat, khususnya untuk Pantura, sementara Didi adalah simbol dangdut campursari.

“Lagu itu ada di albumnya Mas Didi Kempot. Waktu saya dengar lagunya saya langsung suka. Kebetulan iramanya sama dengan lagu Nunggu Dudane punya saya. Lagu itu juga yang dibuatkan video klip. Dulu tidak semua lagu dibuatkan video klip, hanya lagu unggulan saja. Setelah take vocal beberapa hari di Jakarta, langsung berangkat ke Semarang untuk syuting video klipnya,” jelas Nunung Alvi.

Selama take vocal, Nunung mengaku tidak bertemu dengan Lord Didi-- sapaan akrab dari sadboy dan sadgirl yang tergabung dalam Sobat Ambyar yang merupakan fanbase Didi Kempot.

Pertemuan pertamanya terjadi di Semarang saat pengambilan materi video klip. Setelah itu sempat beberapa kali ketemu lagi. Seperti di ajang penghargaan award music dangdut di TPI dan di salah satu acara lainnya.

“Jadi ketemunya di pekerjaan. Secara pribadi tidak mengenal secara khusus. Tapi beliau orang hebat. Karyanya banyak dan salah satu maestro campursari terbesar yang dimiliki Indonesia. Meninggalnya beliau tentu kehilangan buat kita semua. Seniman besar itu akan tetap hidup di hati kita dan karyanya akan terus abadi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: