Sulit Mandiri, PAD Hanya 20 Persen

Sulit Mandiri, PAD Hanya 20 Persen

CIREBON - APBD Kabupaten Cirebon belum mandiri. Pasalnya,  Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih kecil. Nilainya Rp639 miliar lebih atau sekitar 20 persen dari postur APBD Rp3,5 triliun. Perlu formulasi baru meningkatkan PAD di berbagai sektor.

Kepala Badan Pengelolaan dan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana MSi membenarkan, selama ini APBD Kabupaten Cirebon belum mandiri. Sebab, kemandirian APBD itu bila PAD di atas 30 persen.

\"Nah, PAD kita baru Rp600 miliar lebih atau 20 persen dari postur APBD. Sementara PAD itu bersumber dari pendapatan pajak daerah, retribusi, bagi hasil uang diterima provinsi, BLUD, dan beberapa sektor pendapatan lainnya,\" kata pria yang akrab disapa Iyus kepada Radar, kemarin (13/5).

Sementara, pendapatan pajak secara keseluruhan sendiri terhadap APBD baru 33,38 persen atau Rp213 miliar. Artinya, ketika ditanya berapa komposisi PAD terhadap APBD itu ranahnya Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).

\"Lantas cara meningkatkan PAD agar APBD bisa mandiri tentunya harus menggali potensi-potensi lain di Kabupaten Cirebon. Seperti sektor wisata, perusahaan daerah disehatkan, dan sektor-sektor lainnya,\" kata mantan kepala Bappelitbangda itu.

Dia mengaku, selama ini juga pihaknya mendapatkan penghargaan anugerah pajak bermotor dari Bappenda Provinsi Jabar. Sebab, dianggap kabupaten yang mempunyai langkah-langkah dalam membantu optimalisasi pajak provinsi. Salah satunya, sosialisasi bersama memberikan kesadaran masyarakat tentang bagaimana ketaatan membayar pajak kendaraan bermotor.

\"Kita dapat bagi hasil pendapatan dengan pemerintah provinsi,\" imbuhnya.

Namun, dengan kondisi pandemi Coronavirus Disease (covid-19) ini, PAD pemerintah daerah merosot tajam mencapai 40 persen. Sebab, sektor ekonomi lumpuh.

Seperti tempat hiburan tutup, hotel tutup, restoran dan cafe tutup. \"Kami hanya berharap, pandemi covid-19 ini semoga tidak terlalu lama. Situasi yang melumpuhkan ekonomi masyarakat, semuanya drop. Sementara sebelum ada covid-19 target PAD kita di tahun 2020 mencapai Rp242 miliar,\" pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Drs H Rahmat Sutrisno MSi menyampaikan, jumlah besaran anggaran penanganan Covid-19 untuk Kabupaten Cirebon mencapai Rp121 miliar.

\"Nilai Rp121 miliar tersebut dibagi dalam dua kategori. Pertama untuk penanganan masalah kesehatan dengan nilai sebesar Rp79 miliar. Sementara kategori kedua masuk dalam Belanja Tidak Terduga (BTT) dengan nilai sebesar Rp42 miliar,\" bebernya.

Mantan kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) itu menjelaskan, total anggaran untuk penanganan kesehatan, Jaring Pengaman Sosial dan dampak ekonomi akibat covid-19. \"Yang harus disiapkan adalah cadangan anggaran. Nilainya bisa berubah. Terus lagi, bagaimana kita nanti memikirkan dampak dari covid-19,\" katanya.

Sekda menambahkan, kalau saja covid-19 tidak berakhir sampai bulan Agustus, kemungkinan pemerintah daerah akan berat menyiapkan anggaran untuk penanggulangan covid-19. Sebab, sudah kehabisan uang untuk menyiapkan anggaran.

\"Anggaran bantuan pusat semua dipotong. Ini imbasnya pada pembangunan. Kalau covid-19 ini masih belum selesai sampai Agustus, kita menanggulangi anggaran dari mana lagi?\" pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: