Dinkes Segera Fasilitas Skrining Covid-19 di RS Swasta

Dinkes Segera Fasilitas Skrining Covid-19 di RS Swasta

DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon akan segera memfasilitasi rumah sakit swasta di Kota Cirebon untuk melakukan skrining cepat menggunakan rapid test. Itu dilakukan agar pihak rumah sakit tidak membebankan biaya kepada calon pasien.

Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Cirebon, Juliantina mengatakan, terkait pasien yang harus merogoh kocek pribadi untuk skrining awal menggunakan rapid test ketika berkunjung ke RS swasta, semata-mata dilakukan untuk melindungi tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut. Mengingat pernah terjadinya kasus pasien yang tidak jujur kepada riwayat kesehatannya sendiri.

Sehingga pihak RS, untuk melindungi tenaga kesehatannya melakukan skrining cepat atau rapid test serologis. “Itu memang tidak di-cover oleh BPJS dan memang itu juga ada imbauannya dari ketua persatuan rumah sakit Indonesia. Hanya memang sistem pembiayaan belum ada aturan, sehingga dibebankan kepada pasien,” ujar Juliantina, kepada Radar Cirebon, Jumat (15/5).

Namun, ketika pihak RS tidak menjelaskan kepada pasien terkait fungsi dan tujuan diberlakukannya skrining serta secara tiba-tiba melakukan penangguhan biaya, hal tersebut tidak boleh dilakukan.

Pasien wajib diberitahu terkait adanya mekanisme skrining. Bahwa memang sistemnya belum dibuat maksimal untuk melindungi pasien dari pembayaran klaim skrining tadi.

Namun jika yang bersangkutan tidak melakukan skrining serta bukan pasien covid dan memiliki BPJS, maka bisa ditangguhkan menggunakan BPJS. “Karena kalau skrining itu memang belum ada aturan siapa yang membayar. Hanya memang aturannya belum maksimal kita atur,” ungkapnya.

Namun ke depan, lanjutnya, di masing-masing RS swasta akan dititipkan sejumlah alat skrining dan bebas biaya untuk masyarakat Kota Cirebon yang dalam keadaan darurat. Misalnya kecelakaan, melahirkan, boleh diskrining dengan alat yang dititipkan dan tidak berbayar. “Kami hanya menarik laporannya dari masing-masing rumah sakit, siapa yang menggunakan dan apa hasilnya,” bebernya. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: