Sopir Angkot Ngedrop, Tinggal 10 Persen Beroperasi

Sopir Angkot Ngedrop, Tinggal 10 Persen Beroperasi

CIREBON – Pengemudi angkutan kota (angkot) terdampak wabah corona virus disease-2019 (covid-19) sejak awal pandemi. Hingga saat ini, hanya sekitar 10 persen yang beroperasi. Namun, banyak dari mereka yang tidak mendapatkan bantuan sosial.

Berdasarkan data DPC Organda Cirebon, sedikitnya terdapat 2.500-an awak armada yang terdampak covid-19. Jumlah itu terdiri dari sopir angkot, angkutan perkotaan, hingga awak bus dan angkutan shuttle point to point.

Dari jumlah itu, baru 591 yang mendapatkan bantuan yakni para pengemudi angkot jurusan D1 hingga D9. Sekretaris DPC Organda Cirebon, Karsono SH MH meminta pemerintah segera menyalurkan bantuan. Dari data 591 itu, masih ada yang tercecer karena ketika proses pengajuan waktunya sempit. “Dari yang 591 itu saja masih ada yang belum masuk. Kemarin itu kan kita diminta cepat, jadi ada yang belum masuk,” kata Karsono di Graha Pena Radar Cirebon, Jumat (15/5).

Adapun bantuan yang telah diterima baru dari presiden. Yang disalurkan lewat dinas perhubungan. Bantuan ini, tidak ditampik Karsono, telah memicu kecemburuan sesama awak armada. Sebab, mereka yang mengemudi angkot GC, GP, GG, GS, dan GM, belum tersentuh bantuan.

“Ini yang angkutan perkotaan maksudnya itu GC, GP dan kawan-kawan. Katanya mereka diajukan ke provinsi tapi bantuannya masih belum turun,” tandasnya.

Karsono berharap, pemerintah segera menyentuh sektor transportasi untuk penyaluran bantuan. Baik dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Cirebon hingga pemerintah pusat. Meski ada kabar baik, yakni akan disalurkannya bantuan kapolri dengan nilai Rp600 ribu untuk dua bulan ke depan.

Kendati demikian, Karsono juga belum tahu dari jumlah yang diajukan, berapa terverifikasi sebagai penerima bantuan. “Mudah-mudahan ini diperhatikan. Jangankan PSBB, kita ini dari social distancing pertama saja sudah ngedrop,” tegasnya.

Ia pun mengkritik kebijakan pemerintah yang menerapkan PSBB tanpa sasaran jelas. Mengingat di lapangan pemberlakuannya sama sekali tidak efektif.

Di Talk Show Warkop Waw Radar Cirebon, Kepala Seksi Keselamatan Lalu Lintas, Dikri Hopiana mengaku baru mengetahui masih adanya awak angkutan perkotaan yang belum tersentuh bantuan. Dia berharap bersama Organda bisa mengajukan data tersebut.

Terkait informasi ini, akan segera ditindaklanjuti. Termasuk berkoordinasi dengan instansi lain seperti Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A). (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: