Pasien Covid-19 di Kabupaten Cirebon yang Sembuh Kini Positif Lagi, Jubir: Sedang Dikaji Penyebabnya

Pasien Covid-19 di Kabupaten Cirebon yang Sembuh Kini Positif Lagi, Jubir: Sedang Dikaji Penyebabnya

Satu dari lima pasien sembuh kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Cirebon ternyata kembali berstatus positif. Swab test yang pernah diikuti pasien ini sekitar tiga hari lalu memang sudah diketahui hasilnya. Positif Covid-19 lagi. Tim medis pun dibuat penasaran. Masih akan meneliti penyebabnya.

LAPORAN: ANDRI WIGUNA, Cirebon

SEHARI sebelumnya, pasien ini sudah dipulangkan oleh tim medis. Tapi dia masih harus menjalani karantina mandiri di rumah. Artinya, aktivitasnya masih sangat terbatas.

Nah, di sela-sela menjalani karantina mandiri itu, pasien berjenis kelamin pria ini kembali menjalani swab test untuk dipantau terus perkembangannya. Tak disangka, swab test yang diikuti beberapa hari lalu itu ternyata hasilnya positif virus corona lagi.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana mengatakan kondisi tersebut sedang ditangani oleh IDI dan Dinkes Kabupaten Cirebon. “Sedang dikaji penyebabnya. Ini jadi kajian teman-teman di IDI dan Dinkes. Dedang didalami lagi faktornya,” ujar Nanang saat dikonfirmasi Radar Cirebon.

Sementara itu, Ketua IDI Kabupaten Cirebon dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein SpPD mengatakan ada beberapa asumsi terkait kondisi tersebut. Hanya saja, katanya, asumsi tersebut harus dibuktikan secara ilmiah.

“Masih kita kaji. Tadi (kemarin, red) sudah swab ulang dengan beberapa metode, lalu periksa antibodinya lewat rapid test,” singkat Ahmad Fariz.

Ia menjelaskan bahwa upaya memperkuat diagnosis baik dengan menggunakan rapid test atau swab test bisa membuka kunci penanganan dini secara cepat dan tepat. Hal ini penting agar kajian epidiomologi bisa cepat dilakukan sebagai upaya identifikasi dan mitigasi penanganan Covid-19.

“Virus ini penularannya sangat cepat dan tinggi. Oleh karena itu penanganannya juga harus cepat dan tepat. Penangananya harus secepat penyebarannya, bahkan harus lebih cepat,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: