Tiba-tiba Mundur, Hantam Rumah
Truk Pasir Tidak Kuat Nanjak di Jalan Layang Pegambiran CIREBON- Sebuah truk besar jenis tronton bermuatan pasir menghantam rumah warga di Kampung Karanganom, Pegambiran, Lemahwungkuk, Senin (11/10). Tidak lazim seperti yang pernah terjadi, bukan bagian depan truk yang menghantam rumah melainkan bagian belakang. Diterangkan pemilik rumah yang menjadi korban, Trima Tatiningsih alias Nining (43), kejadian berlangsung pada dini hari pukul 02.00. Saat itu ia sedang terlelap tidur bersama anak semata wayangnya, Nikita Kiki Philipus (11). Mereka tidur di bagian belakang rumah, sementara bagian depan dimanfaatkan menjadi konter penyedia pulsa. “Saya sedang tidur, eh tahu-tahu rumah bergoyang dan bergetar kencang, disertai suara hantaman keras. Saya buru-buru keluar rumah, lalu terlihatlah bagian belakang sebuah truk besar menjebol konter,” katanya di lokasi kejadian pukul 07.30. Setelah hantaman truk bernopol B 9374 YY itu, Nining tak melihat dimana si sopir. Ia menyimpulkan sopir langsung kabur melarikan diri. Menurut penjelasan yang diterimanya dari tukang becak yang mangkal di sekitar, truk melaju perlahan memasuki tanjakan jalan layang persis di depan PT Japfa Comfeed yang juga bersebelahan dengan rumahnya. Tiba-tiba saja terlihat truk tak kuat menanjak bahkan mulai turun. Sopir truk kalang-kabut berteriak minta tolong sambil berusaha memasang ganjalan di roda belakang. Namun upaya itu sia-sia. Truk meluncur mundur tak terkendali dan mengarah ke konter Nining serta sebuah warung kopi milik Udin (58), yang tak berbekas lagi. Nining menaksir kerugian yang dialaminya sekitar Rp100 juta. Nominal itu berikut nilai bangunan dan modal usaha yang terdiri dari kartu perdana dan voucher isi ulang sejumlah operator selular yang rusak tertimbun atap bangunan serta terkubur pasir dari badan truk. Hingga pukul 09.00 evakuasi truk berjalan lamban. Petugas kepolisian yang ada di lokasi tak mampu berbuat banyak. Petugas PLN pun dikerahkan untuk memutus jaringan kabel listrik di atas bangunan rumah yang juga ikut tersangkut badan truk. Korban lainnya dari insiden ini adalah Udin, pemilik warung kopi. “Wah, kaget sekali mendengar warung saya hancur. Sedih rasanya. Sebenarnya saya sedang pulang kampung, dan yang menjaga warung adalah saudara. Sekarang semuanya tak tersisa, modal usaha hilang,” kata Udin, warga Ciamis. Udin menghitung kerugian yang dia derita sekitar Rp56 juta. Dengan perincian modal usaha Rp25 juta, bangunan Rp13,5 juta, listrik Rp3 juta dan peralatan Rp14,5 juta. Dirinya berharap kerugian diderita segera digantikan. Apalagi listrik miliknya baru 3 bulan terpasang dengan daya 900 watt. Sementara PT Japfa Comfeed mengalami kerugian sekitar Rp5 juta. Truk itu merusak taman, pagar dan saluran irigasi milik Japfa Comfeed. Bahkan, pagar besi taman hancur tidak berbentuk. “Kerusakan taman ini bukan akibat bencana alam, akan tetapi kerusakan yang ditimbulkan truk. Oleh karenanya perusahaan akan mengajukan ganti rugi juga. Kalau dihitung kerugiannya mencapai Rp5 juta,” terang Maman, perwakilan Japfa Comfeed. Sedangkan Kapolres Cirebon Kota AKBP Drs Herukoco MSi melalui Kasatlantas AKP Nia Kurnia membenarkan terjadinya insiden di atas. Pihaknya hanya meminta keterangan awal kepada sopir dan tidak menahannya. “Karena tidak menimbulkan korban jiwa, supir tidak kami tahan,” terangnya. (ron/abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: