Suhu Politik Partai Golkar Indramayu Memanas, MKGR Minta Musda Diundur

INDRAMAYU - Suhu politik menjelang Musyawarah Daerah (Musda) ke-10 DPD I Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Indramayu, kian memanas. Atmosfer panas ini bersamaan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Indramayu yang akan dihelat 9 Desember 2020 mendatang.

\"Sebaiknya Musda DPD I Partai Golkar Indramayu yang akan dilaksanakan pada16 Juli mendatang, ditinjau ulang. MKGR yang merupakan ormas pendiri Partai Golkar menolak keras hasil rapat pleno,\" jelas Sekretaris Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kabupaten Indramayu, Ribaldi Candra saat interupsi pada rapat DPD Partai Golkar, Sabtu (11/7) di kantor DPD Partai Golkar, Jalan Olahraga Indramayu.

Ribaldi menegaskan, secara etika organisasi bahwa pelaksanaan musda harus dikonsultasikan terlebih dahulu bersama DPD PG Jabar. Sebab kalau sampai musda dipaksakan, kepengurusan yang terpilih nanti bisa dipersoalkan.

Apalagi, lanjut dia, instruksi DPP PG bahwa Kabupaten Indramayu tidak ada musda hingga pilkada. Sehingga, panitia musda seharusnya konfirmasi terlebih dahulu ke DPD Golkar Jabar, sebelum kdilaksanakn.

\"Bila perlu minta ketegasan secara hitam putih. Sebagai ormas pendiri partai Golkar, kami perlu mempertanyakan hal ini. Jangan sampai kader partai besar, berada di persimpangan jalan,\" tegasnya.

Ditambahkannya, jangan sampai panitia musda sudah menguras energi dan mengeluarkan anggaran banyak, tapi hasilnya jadi sia-sia. Karena apa yang dilakukan sejak awal sudah bertentangan dengan keputusan DPD Partai Golkar Jabar.

Dalam kunjungan khususnya Ketua DPD Partai Golkar Jabar Ade Barkah, ke tempat kediaman sesepuh Indramayu, Irianto M Syafiudin (Yance). Ia memutuskan untuk menunda pelaksanaan musda di Indramayu hingga selesainya pelaksanaan pilkada pada Desember 2020 mendatang.

\"Kami masih ingat bahwa kunjungan ketua DPD Partai Golkar Jabar pada 11 Juni. Di hadapan Pak Yance, musda ditunda setelah selesai pilkada,\"pungkasnya. (jml)

Sumber: