Daging, Cabai, dan Bawang Merah Impor Siap Guyur Pasar
JAKARTA - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menjamin, minggu depan harga bahan pokok terutama cabai, daging sapi, telur, dan daging ayam serta bawang merah bakal turun. Sebab mulai kemarin (12/7) hingga dua tiga hari ke depan impor komoditas tersebut sudah tiba di Indonesia. Sehingga siap digelontokan ke pasar guna menekan harga. \"Kami sudah memanggil importer. Mereka sudah melaporkan kepada kami proses importasinya,\" terangnya. Berdasarkan data yang dihimpun, Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Juli ini sekitar empat ribu ton bawang dan cabai yang siap diimpor. Selama seminggu ke depan 2.600 ton bawang merah dan 240 ton cabai bakal datang. Komoditas yang diimpor dari Vietnam dan Thailand itu bakal masuk melalui Pelabuhan Belawan, Medan. Sisanya, Gita memerintahkan importer segera direalisasikan sebelum Lebaran. Sementara untuk daging, Gita berkata saat ini realisasi impor 15 ribu ekor sapi bakalan pada Juni telah terlaksana. Sedangkan bulan ini akan diimpor 30 ribu ekor. Sebagian dari kuota bulan Juli telah direalisasikan dan sisanya akan diimpor secara bertahap. Selain sapi bakalan, pemerintah juga akan menyiapkan tiga ribu daging sapi impor untuk mengisi pasokan. Daging itu bakal diimpor bulog. Jika pada sebelumnya izin impor bulog sempat terkendala, Gita mengaku saat ini perizinan sudah rampung. \"Terkait Bulog, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin untuk Bulog). Kami izinkan Bulog mengimpor 800 ton daging melalui udara (masuk memalui pintu Bandara Soekarno Hatta, red),\" katanya. Gita menuturkan Bulog Kamis lalu (11/7) telah melaporkan kepemilikan fasilitas cold storage (lemari pendingin), sehingga perizinan segera keluar. Lebih lanjut Gita menuturkan kemarin Bulog sudah berangkat dan diperkirakan hari ini atau besok sudah tiba di Indonesia. Sedangkan sisa kuota Bulog, 2.200 ribu ton bakal diimpor melalui jalur laut. Diperkirakan proses pengirimannya membutuhkan waktu 10-15 hari. Targetnya sebelum 25 Juli siap digelontorkan ke pasar. Namun untuk memastikannya, pihaknya bakal memantau terus. Sehingga daging impor itu tidak melampaui Lebaran. \"Selain itu saat ini, di feedloter ada 109 ekor sapi yang siap potong. Laporan tadi pagi 30 persennya sudah dipotong dan sisanya akan dipotong secara bertahap. Tentu pasokan itu juga didukung dengan pasokan sapi potong lokal,\" jelasnya. Saat ini menurut data Kementerian Pertanian, terdapat 2,8 juta ekor sapi lokal siap potong. Dengan langkah itu, Gita berharap gejolak harga daging bisa ditekan. Terutama untuk menghadapi lonjakan permintaan saat Ramadan dan Lebaran. Sedangkan untuk mencapai kestabilan harga dalam jangka panjang, pihaknya bakal merealisasikan percepatan impor kuartal empat pada Agustus nanti. Rencanaya ada 46 ribu ekor sapi yang bakal diimpor pada Agustus nanti. Gita menambahkan, langkah impor itu terpaksa diambil lantaran pasokan di dalam negeri mamang masih kurang. Misalkan saja, kasus bawang merah dan cabai saat ini memang terganggu pasokannya akibat anomali cuaca dan daging karena seretnya pasokan. Namun ke depan pihaknya dan kementerian terkait berupaya agar anomali cuaca tidak selalu menggangu ketahanan pangan. Untuk itu produktivitas dalam negeri harus dijaga. \"Kami juga tak mau terus bergantung dengan impor. Kami akan kurangi asalkan semua sektor pangan baik yang mentah ataupun olahan, pasokannya mencukupi,\" ucapnya. Gita mengaku telah bertemu dengan 30 pengusaha dan asosiasi di bidang pangan. Hasilnya, semua pengusaha sepakat untuk menaikkan produktivitasnya. (uma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: