Program Bangga Kencana Siap Lakukan Perubahan

Program Bangga Kencana Siap Lakukan Perubahan

CIREBON – Ada tiga persoalan yang terjadi di Kabupaten Cirebon. Yakni, jumlah penduduk besar, kualitas penduduk masih rendah, dan persebaran penduduk tidak merata. Persoalan ini berdampak pada pembangunan sektor lain seperti pangan, pendidikan, lapangan kerja, pemukiman, kelestarian lingkungan dan lainnya.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Drs  Iyan Ediyana MM Msi dalam arahannya pada Acara Pertemuan Evaluasi Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) Semester I di Hotel Apita Cirebon, Rabu  (5/8).

Menurutnya, Program Bangga Kencana memiliki andil yang cukup besar dalam membangun sumber daya manusia secara utuh dan berkelanjutan. Oleh karena itu,  program ini tidak boleh terjebak dalam kebiasaan yang monoton, rutin, dan stagnan.

“Kita harus melakukan perubahan atau mati,” tuturnya  sambil memutar film dengan judul Perjalanan Hidup Elang, yang menceritakan harus melakukan perubahan pada usia 40 tahun untuk mencapai usia sampai 70 tahun.

Acara pertemuan itu dihadiri sekitar 70 orang. Antara lain kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPKBP3A se-Kabupaten Cirebon, para pejabat eselon tiga dan empat di lingkungan DPPKBP3A, pengurus IPKB (Ikatan Penulis Keluarga Berencana), serta perwakilan penyuluh KB, dengan mengedepankan protokol kesehatan seperti physical distancing, yaitu duduk dengan menjaga jarak fisik, pakai masker dan cuci tangan memakai sabun.

Dalam evaluasinya, para kepala bidang menyebut, pencapaian program belum mencapai hasil yang optimal karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini berdampak pada terbatasnya ruang gerak untuk melakukan operasional. Disamping itu, anggaran yang sudah direncanakan pada tahun sebelumnya mengalami perubahan yang sangat signifikan. Sehingga, banyak kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena anggarannya dipergunakan untuk penanggulangan pandemi Covid-19.

Khusus untuk Program Keluarga Berencana, sampai dengan bulan Juni 2020, dari Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) peserta Keluarga Berencana (KB)  baru sebanyak 90.718, baru tercapai 41.591 atau 45,85 persen, yang seharusnya telah dicapai sebesar 50 persen. Oleh karena itu, untuk Agustus ke depan, jajaran DPPKBP3A akan melakukan percepatan dengan tujuan agar dapat menekan Total Fertility Rate (TFR) dan  pencapaian program tidak terlalu ketinggalan dengan kabupaten/kota lain yang ada di Jawa Barat.

Sementara untuk bidang Pengendalian Penduduk dan KS, akan terus berupaya menurunkan angka stunting dengan memanfaatkan Tribina yang sudah ada di Kampung KB.  Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender, akan terus fokus mengentaskan kemiskinan melalui berbagai kegiatan dengan melibatkan kaum perempuan. Sedangkan Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak fokus kepada penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Kabupaten Cirebon dengan meminta kepada kepala UPTD P5A agar satgas yang sudah dibentuk baik di desa maupun kecamatan dapat di aktifkan kembali.

Pada kesempatan itu dilakukan pula pelepasan kepala UPTD Kecamatan Pasaleman Tri Saelani yang purna karya (pensiun) per 31 Juli 2020 dengan masa pengabdian tidak kurang dari 30 tahun. Iyan mengatakan bahwa tidak ada ungkapan yang dapat disampaikan kecuali ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. (jun/opl)

https://www.youtube.com/watch?v=cych-1BzG6k

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: