Balai Desa Diamuk Massa, LSM Minta Jatah, Warga Babakan Gebang Diprovokasi

Balai Desa Diamuk Massa, LSM Minta Jatah, Warga Babakan Gebang Diprovokasi

CIREBON- Balai Desa Babakan Gebang menjadi sasaran kemarahan warga yang tidak mendapat bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Kuwu Babakan Gebang, Yeni Setiati mengatakan, perusakan balai desa terjadi, Rabu (11/7) atau setelah pembagian BLSM. “Balai desa dirusak oleh massa yang tidak mendapatkan BLSM,” ujar dia, kepada Radar, Minggu (14/7). Yeni menceritakan, pembagian BLSM di Desa Babakan Gebang dipusatkan di balai desa, karena Kantor Pos Babakan tidak bisa menampung. Kejadian dipicu oleh beberapa oknum yang tidak dikenal, tiba-tiba memprovokasi warga yang tidak mendapat BLSM untuk mendatangi balai desa. “Warga yang tidak dapat BLSM mengamuk setelah pembagian BLSM selesai. Mereka marah karena tidak dipanggil-panggil, karena memang mereka tidak terdaftar,” tuturnya. Yeni melanjutkan, sebelum pencairan, pemerintah desa memang enggan turut campur dengan pembagian BLSM. Sebab, pemdes khawatir pembagian bantuan kompensasi BBM tersebut malah memicu konflik. Apalagi, di Desa Babakan Gebang penerima BLSM hanya 451 warga. Namun warga miskin terdata mencapai 1.600. Karena pemdes enggan turut campur, penerima BLSM yang membentuk kepanitiaan dan mengurusi pencairan BLSM. Setelah terbentuk kepanitian, dalam rapat disepakati penerima BLSM dipotong Rp150 ribu untuk dibagikan kepada warga yang tidak mendapat bantuan. Setelah dibagi rata, warga yang tidak dapat bantuan hanya mendapat Rp40 ribu. Ternyata, masih kata Yeni, warga yang tidak mendapat BLSM malah marah karena hanya menerima Rp40 ribu. Mereka didampingi sebuah LSM datang ke kediamannya, dan kemudian ke balai desa dan melakukan perusakan. “Mereka marah hanya mendapatkan uang Rp40 ribu,” ucapnya. Yeni mengaku, setelah kisruh tersebut dirinya malah menjadi bulan-bulanan LSM. Beberapa oknum LSM malah meminta jatah pencairan BLSM. “Kok aneh, saya nggak ngurusi BLSM. Saya juga tidak menerima uangnya sepeserpun. Tapi, polisi sudah mulai melakukan penyelidikan,” katanya. Salah seorang penerima BLSM di Desa Babakan Gebang, Wiwin mengungkapkan, dirinya kecewa dengan ulah sejumlah warga yang merusak balai desa. Sebab, warga pemilik kartu BLSM sudah rela uangnya dipotong Rp150 ribu untuk diberikan ke warga yang tidak mendapatkan bantuan. Di konfirmasi terpisah, Kapolsek Babakan, AKP Yuliyanto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini dan pelaku belum ditemukan. \"Kita masih selidiki kasus ini, pelaku belum kita temukan,\" tuturnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: