UGJ Terima Hibah Mesin Ekstraksi Otomatis dan RT -PCR

UGJ Terima Hibah Mesin Ekstraksi Otomatis dan RT -PCR

CIREBON - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gunung Jati (UGJ) menerima hibah sejumlah peralatan pendukung laboratorium untuk penanganan Covid-19 senilai Rp2 miliar lebih dari Pemprov Jabar. Alat yang dimaksud adalah mesin ekstraksi otomatis, RT-PCR, VTM, reagen, serta bahan habis pakai lainnya yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan mempercepat pemeriksaan specimen di laboratorium FK UGJ.

Hal ini sebagai bukti dan wujud kepercayaan, baik dari pemerintah maupun masyarakat kepada kiprah FK UGJ yang sudah menunjukkan perkembangan begitu besar. Terlebih, dalam kontribusinya, melakukan pemeriksaan specimen Covid-19.

Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ) Dadang Sukandar Kasidin mengatakan, saat ini, laboratorium FK UGJ sudah memeriksa lebih dari 10 ribu sampel sejak beroperasi pada awal Mei lalu. Tidak hanya memeriksa sampel dari wilayah Cirebon, FK UGJ juga memeriksa sampel dari wilayah lain seperti Indramayu, Kuningan dan Majalengka.

“Ini tentu berkat kerja keras dari semua pihak sehingga kemudian, FK UGJ mendapatkan kepercayaan dari pemerintah. Hibah alat dan lain-lain ini akan digunakan untuk meningkatkan pemeriksaan agar hasil yang didapat bisa lebih banyak dan lebih cepat,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UGJ, Dr H Mukarto Siswoyo MSi mengatakan, dengan bantuan alat tersebut, pihaknya bisa meningkatkan kapasitas pemeriksaan specimen dari yang setiap harinya memeriksa sekitar 300 sampel, menjadi sekitar 600 sampel per hari.

“Dengan alat baru ini, tentu kapasitas pemeriksaan akan naik. Kita bisa lebih cepat untuk mengetahui hasil pemeriksaan sampel. Sehingga, akan sangat membantu tenaga kesehatan yang ada di lapangan dalam mengambil langkah-langkah diperlukan untuk penanganan kasus Covid-19,” jelasnya.

Kepala Laboratorium FK UGJ, Donny Nauphar BSc MSi Med menjelaskan, nilai bantuan tersebut nominalnya lebih dari Rp2 miliar. Untuk alat ekstraksi otomatis saja, harganya paling tidak sekitar Rp1,2 miliar sampai dengan Rp1,4 miliar. Sementara untuk alat PCR yang saat ini diterima, harganya sekitar Rp750 juta.

“Belum lagi ditambah VTM dan reagen. Untuk VTM dan reagen, masing-masing ada sekitar 5 ribu. Saat ini ada lima tenaga ahli di laboratorium FK UGJ. Kita belum berpikir untuk menambah SDM. Sekarang kita langsung instalasi alatnya dan baru besok (hari ini, red) akan dioperasikan,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Kadinkes Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM Mkes menerima hibah VTM dari FK UGJ untuk digunakan dalam swab test masal sesui arahan dari gubernur Jawa Barat. Yakni, melakukan swab test sebanyak 1 persen dari populasi, atau sekitar 22 ribu jiwa.

“Kita sudah menerima dua kali bantuan. Yang pertama 5.000 VTM, dan yang kedua sebanyak 3.200 VTM. Kami ucapkan terima kasih kepada ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati, Rektor UGJ dan Dekan Fakultas Kedokteran. Ini sangat membantu sekali,” ungkapnya.

VTM atau viral transport medium merupakan media untuk membawa sampel specimen dari hidung dan tenggorok orang yang di-swab test. Selanjutnya, sampel tersebut dibawa menggunakan VTM ke laboratorium FK UGJ untuk diuji lebih lanjut untuk menentukan apakah positif atau negatif Covid-19. (dri)

https://www.youtube.com/watch?v=U7HrDrYfEbk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: