Jatirenggang Jadi Daerah Surplus Padi tapi Kurang Infrastruktur

Jatirenggang Jadi Daerah Surplus Padi tapi Kurang Infrastruktur

CIREBON - Areal pertanian Desa Jatirenggang, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, menjadi andalan ketahanan pangan di Kabupaten Cirebon.

Namun sayangnya infrastruktur pertanian di desa tersebut masih kurang memadai. Bahkan kekurangan infrastruktur ini menyulitkan para petani.

Dari 150 hektare lahan pertanian yang ada, hampir semua bisa tanam padi hingga 3 kali masa tanam dengan hasil yang maksimal. Namun sayangnya kondisi tersebut belum didukung infrastruktur jalan usaha pertanian yang memadai.

Baca juga:

Ketua IDI Kota Cirebon dan Dosen IAIN Juga Terpapar Covid-19

Kantor DPRD Kota Cirebon Lockdown

Oh, Ini Pernyataan Puan yang Bikin Pasangan Mulyadi-Ali Mukhni Kembalikan Surat Dukungan PDI-P

Petani desa setempat, Darmu Mustofa mengungkapkan, Desa Jatirenggang adalah salah satu andalan pertanian di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Karena Desa Jatirenggang menajdi salah satu areal pertanian yang mampu tanam tiga kali dengan hasil panen juga di atas rata-rata standar areal pertanian.

Dari sekitar 150 hektare lahan yang ditanam padi, per hektar bisa menghasilkan gabah basah di kisaran 10 ton dari standar 6-7 ton. Ketersediaan air menjadi salah satu penunjang areal pertanian di Desa Jatirenggang bisa tanam 3 kali dan bisa menghasilkan panen yang maksimal.

\"Panen pertama sudah bisa menutupi kebutuhan beras masyarakat di Desa Jatirenggang, panen kedua dan ketiga kita bisa kirim untuk kebutuhan pasar luar Desa Jatirenggang,” ungkapnya.

Darmu menjelaskan, infrastruktur pertanian di Desa Jatirenggang untuk pengairan dan fasilitas pendukung telah terpenuhi seperti pompa air dan lainnya. Sementara untuk infrastruktur jalan belum bisa mengakomodir kendaraan truk. Hal itulah, kata dia, yang sangat didambakan petani.

Diharapkan pemerintah bisa memfasilitasi jalan tembus dari areal pertanian menuju jalan utama Pabuaran, Karangsembung, yang bisa dilintasi kendaraan truk pengangkut hasil pertanian. Jalan di Blok Cemara selama ini hanya memiliki lebar 2 meter.

\"Setidaknya dilebarkan menjadi 3 sampai 3,5 meter dengan panjang sekitar 4 km,” ujarnya,

Sebagai petani, dirinya sudah sering mengajukan permohonan ke Dinas Pertanian ataupun kementerian. Namun sayangnya, pengajuan itu belum direalisasikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: