Ok
Daya Motor

Tenang! Walikota Edo Pastikan Akan Kaji Ulang Soal Besaran Tarif PBB di Kota Cirebon

Tenang! Walikota Edo Pastikan Akan Kaji Ulang Soal Besaran Tarif PBB di Kota Cirebon

Walikota Cirebon Effendi Edo saat memberikan keterangan pers di rumah dinas, Jumat 22 Agustus 2025 sore.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon akan mengkaji ulang kembali terkait kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Cirebon.

Hal tersebut diungkapkan Walikota Cirebon Effendi Edo saat menggelar konferensi pers usai pertemuan dengan Paguyuban Pelangi di Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Cirebon Jalan Siliwangi, Jumat 22 Agustus 2025.

"Tarif PBB memang dirasakan cukup memberatkan masyarakat. Namun, saya selaku Walikota Cirebon memastikan akan meninjau ulang kembali tarif PBB dari tahun 2023 Sampai 2026 dipastikan kenaikannya tidak signifikan," ungkapnya.

BACA JUGA:Paguyuban Pelangi Audiensi dengan Walikota Cirebon, Sepakat Tarif PBB Tidak Naik Signifikan

BACA JUGA:Soal Kebijakan Kenaikan PBB di Kota Cirebon, Jubir GRC: DPRD Jangan Diam

BACA JUGA:Banyak Lahan Kosong Beralih Fungsi, PBB Majalengka Ditarget Rp74 Miliar

Edo mengatakan, pihaknya masih mengkaji besaran tarif PBB. "Besarnya nanti kita kaji, yang jelas tidak ada kenaikan sampai sekarang (1.000 persen, red)," katanya.

Terkait Perda, Effendi Edo menegaskan, juga akan dirubah. "Sudah jelas, Perda-nya juga nanti dirubah. Dan tentunya kami butuh masukan-masukan untuk bisa mengeluarkan nilai Pajak yang sebenarnya di 2026 nanti."

"Kami juga masih komukasikan terus dengan DPRD Kota Cirebon. Sehingga di tahun 2026 dipastikan pajak akan berpihak kepada rakyat," tegasnya.

BACA JUGA:Demo Tolak Kenaikan PBB di Kota Cirebon Batal, Korlap: Kita Tunda Dulu Sementara

BACA JUGA:Ada 104 Pemda yang Naikkan PBB, Kemendagri Minta Kebijakan Itu Dievakuasi

BACA JUGA:Walikota Minta Tak Perlu Ada Demo PBB di Cirebon: Tidak Ada Kenaikan 1.000 Persen

Walikota Cirebon Effendi Edo menyebutkan, stimulus PBB akan diberlakukan bervariatif.

"Angka yang tertera dikurangi stimulus, dikurangi lagi diskon 50 persen sampai akhir tahun 2025," sebutnya. (rdh)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase