Ok
Daya Motor

Huawei ICT Academy Resmi Hadir di STMIK IKMI Cirebon

Huawei ICT Academy Resmi Hadir di STMIK IKMI Cirebon

STMIK IKMI Cirebon resmi menjadi bagian dari jaringan Huawei ICT Academy. Peresmian berlangsung di aula kampus setempat, Selasa (9/9/2025).-Ade Gustiana-radarcirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COMSTMIK IKMI Cirebon menancapkan langkah besar. Kampus yang berlokasi di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, itu resmi menjadi bagian dari jaringan Huawei ICT Academy.

Peresmian berlangsung di aula kampus setempat, Selasa (9/9/2025). Sederhana tapi penuh makna. Logo Huawei berdampingan dengan lambang IKMI. Pertanda dua dunia bersatu: akademik dan industri.

Huawei datang membawa misi. Membuka akses teknologi kelas dunia bagi mahasiswa dan dosen. Bukan sekadar pelatihan. Tapi rekonstruksi kurikulum. Menjembatani jurang antara teori kampus dengan kebutuhan nyata industri.

“Lebih dari 200 kampus di Indonesia sudah bergabung. Kini giliran IKMI,” jelas ICT Talent Ecosystem Development Manager Huawei Indonesia, Ir Rayi Pradono Iswara MSc.

BACA JUGA:STMIK IKMI Cirebon MoU dengan Altissia; Peningkatan Kapasitas Bahasa Inggris bagi Dosen/Mahasiswa

Pesannya sederhana: mahasiswa harus siap bersaing global. Ada 22 bidang teknologi yang ditawarkan. Dari jaringan, cloud, big data, IoT, kecerdasan buatan, hingga keamanan siber. Semua bisa dipelajari. Semua terhubung dalam ekosistem pembelajaran Huawei.

Dosen jadi pintu pertama. Mereka dilatih langsung, gratis. Bukan hanya ikut kursus. Tapi belajar lewat sistem lengkap: LMS, buku, virtual lab. Setelah itu diuji. Yang lulus dapat sertifikat internasional. Nilainya 200 dolar. Dibayar oleh Huawei.

Ketua STMIK IKMI Cirebon, Assoc Prof Dr Dadang Sudrajat, menekankan visi kampus. IKMI ingin berdaya saing global pada 2030. Tridharma perguruan tinggi tetap jadi pijakan. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian harus bernilai industri.

Wakil Ketua Riset, Inovasi, dan Kerjasama, Assoc Prof Dian Ade Kurnia PhD, menambahkan arah kolaborasi. Kerja sama dengan Huawei bukan sekadar seremoni. Tapi masuk ke inti kurikulum. Ada rekonstruksi. Ada penyelarasan. Mahasiswa tidak lagi belajar teori kosong, tapi langsung bersentuhan dengan standar industri.

BACA JUGA:STMIK IKMI Cirebon Raih Akreditasi 'Baik Sekali'Target 2030 Unggul, Kampus IT Cirebon Kian Diperhitungkan

Selama ini ada jurang antara akademisi dan dunia usaha. Lewat Huawei, jurang itu dipersempit. Kurikulum IKMI direvisi. Disesuaikan dengan kebutuhan. Bukan sekadar mengikuti tren, tapi menyiapkan tenaga kerja yang relevan.

Latar belakangnya panjang. IKMI sudah lama bekerja sama dengan raksasa global: Cisco, Oracle. Kini giliran Huawei. Alasannya jelas. Huawei jadi pemain besar dalam hardware, software, hingga cloud. “Kita harus adaptif,” begitu sikap IKMI.

Tidak berhenti di peresmian. Tahun akademik 2025/2026, adopsi terhadap kurikulum akan dijalankan. Semester pertama langsung disisipkan pada mata kuliah Pengantar Kecerdasan Buatan.

Selanjutnya di semester yang akan datang seperti mata kuliah Cloud Computing, Data Mining, Machine Learning, dan Deep Learning serta Internet of Thing akan mengadopsi materi dari ICT Academy Huawei.

BACA JUGA:STMIK IKMI Cirebon Raih Sertifikat Internasional

Ada 16 dosen IKMI yang kini bersiap menjadi instruktur. Mereka akan jadi penggerak awal. Mengajar, menularkan kompetensi, dan menanamkan budaya baru: belajar berbasis industri. Dosen mengajarkan. Sertifikasi internasional jadi hadiah tambahan. (ade)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: