Ok
Daya Motor

Musda HIMKI Kini Digelar 3 Tahun Sekali, Ekspor Bahan Baku Tidak Lagi Relevan

Musda HIMKI Kini Digelar 3 Tahun Sekali, Ekspor Bahan Baku Tidak Lagi Relevan

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Ke-II DPD HIMKI Cirebon Raya, Selasa (25/11/2025).-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), kini menggelar Musyawarah Daerah (Musda) 3 tahun sekali.

Jika sebelumnya digelar tiap 5 tahun sekali, HIMKI kini memutuskan untuk menggelar Musda tiap 3 tahun sekali.

Para pelaku industri mebel dan kerajinan yang tergabung dalam Himpunan Industri DPD HIMKI Cirebon Raya, menggelar Musda Ke-II.

Kegiatan Musda Ke-II DPRD HIMKI Cirebon Raya tersebut, berlangsung di salah salah satu rumah makan Jl DR Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, 

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur, hadir dan membuka langsung musda tersebut dilanjut dengan menyampaikan arah besar organisasi di tengah tantangan industri yang kian kompleks. 

BACA JUGA:PLN Raih Penghargaan Imipas atas Nusakambangan Berdaya

Ditemui usai kegiatan, Abdul Sobur menjelaskan bahwa Musda bukan sekadar agenda formal, melainkan penyegaran yang harus terus dijaga.

"Setiap tiga tahun sekali Musda ini dilaksanakan supaya refresh, segar terus. Awalnya lima tahun, kemudian kita amandemen menjadi tiga. Tiga ini cukup ideal sekali untuk organisasi seperti ini,” jelas Abdul Sobur, Selasa 25 November 2025.

Dikatakan Sobur, perubahan kepengurusan baik diganti maupun berlanjut, tetap harus membawa semangat baru.

"Perjuangannya makin besar. Banyak sekali tantangan, sehingga perlu ada pemikiran-pemikiran baru," katanya.

Terkait wacana relaksasi ekspor bahan baku atau perluasan penampang kayu menjadi 10.000 milimeter lebih, Sobur menyebutkan wacana itu sebagai cara pandang yang tidak lagi relevan.

BACA JUGA:Update Libur dan Cuti Bersama Tahun 2026: Kalender Tanggal Merah Lengkap Berdasarkan SKB Tiga Menteri

"Kita masih terjebak dalam pemikiran kolot. Bahkan di level kementerian pun masih memikirkan bagaimana ada ruang ekspor bahan baku. Padahal narasinya hari ini harusnya menjual barang jadi," sebutnya.

Sobur mencontohkan, pameran Diffa (DI FEX) yang telah masuk gelaran ke-13. Dari pameran itu, 115 negara datang bukan untuk mencari kayu mentah, melainkan furniture berbasis kayu, rotan, hingga panel.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: