Ekspor Lesu, Pengusaha Rotan Cirebon Bidik Pasar Alternatif

RADARCIREBON.COM - Melemahnya ekonomi di sejumlah negara memberikan imbas pada usaha ekspor pengusaha rotan.

Salah satunya dirasakan oleh Molja Furniture. Kerap bermain di pasar ekspor, namun di tahun ini ia memutuskan untuk membidik pangsa pasar baru.

Owner PT Masagena Maruarar Salawasna (Molja Furniture), Nopan Sinaga menuturkan permintaan ekspor cukup menggeliat saat pandemi.

Namun, usai pandemi permintaan ekspor mulai mengalami penurunan.

BACA JUGA:Ekspor Rotan Kabupaten Cirebon Dominan ke Amerika Serikat, Bagaimana Pengaruh Kebijakan Tarif Masuk Trump?

Di tahun 2022 hingga 2023 permintaan barang dari sejumlah negara terutama di Eropa masih terus berdatangan rata-rata pengiriman barang mencapai 8 kali dalam setahun.

Namun di tahun 2024 pengiriman barang ke luar negeri hanya mencapai 5 kali dalam setahun.

"Tahun 2025 ini hingga Agustus kami baru melakukan pengiriman sebanyak 2 kali ke Perancis, cukup menurun drastis permintaannya," ungkapnya.

Lesunya pasar ekspor ini dikatakannya disebabkan karena berbagai faktor. Mulai dari perang di beberapa negara yang juga dibarengi perang dagang, kondisi ekonomi yang tidak baik di sejumlah negara, juga adanya perubahan tarif resiprokal beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:NGG Siap Advokasi UMKM Cirebon-Kuningan Naik Kelas dan Tembus Ekspor Produk ke Mancanegara

"Tarif ongkos kirim yang fluktuatif juga sempat menjadi pertimbangan para buyer," jelasnya.

Melihat pasar ekspor yang kian lesu ini, Nopan pun mulai membidik pangsa pasar lokal.

Namun sadar akan kondisi ekonomi yang belum stabil saat ini, ia pun mencoba menghadirkan sesuatu yang berbeda dalam bisnis rotannya ini.

Jika biasanya rotan dihadirkan untuk kebutuhan furniture, kini ia mulai membuat kerajinan kriya menggunakan rotan salah satunya berupa bag charm.

Sumber: