CIANJUR – Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur M Irfan Sofyan mengatakan, Cianjur memiliki potensi bencana paling rawan diantaranya bencana banjir dan bencana longsor.
“Perlu diketahui, bahwa Cianjur ini sangat berpotensi dan rawan bencana banjir dan longsor,” kata M Irfan Sofyan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (19/10). Irfan mengatakan, wilayah Kabupaten Cianjur ini memiliki perbukitan dengan kontur tanah yang cukup labil.
“Kontur tanah di Cianjur ini terbilang sangat labil, seperti di wilayah Cianjur Utara, dan Cianjur Utara seperti Kecamatan Sukaresmi, Cikalongkulon,” paparnya. Menurutnya, meskipun kondisi Cianjur rawan terjadinya bencana. Namun, bukan berarti masyarakat harus panik melainkan harus tetap tenang dan waspada terlebih saat mulai hujan turun.
“Kalau berbicara cuaca, sebenarnya sekarang ini belum memasuki musim penghujan. Namun memang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengimbau agar semua jajaran BPBD di masing-masing Kabupaten – Kota di Indonesia tetap waspada karena sudah mulai memasuki anomali iklim,” terangnya seperti dikutip dari Sukabumi Ekspres (Radar Cirebon Grup).
Dijelaskan M Irfan Sofyan, bahwa berdasarkan informasi yang ia terima dari BNPB puncak anomali iklim nantinya di bulan Desember.
“Informasinya, puncak anomali iklim ini di bulan Desember nanti. Jadi, saya juga berharap agar warga tidak usah panik melainkan tetap waspada, dan yang paling terpenting adalah jangan buang sampah sembarangan,” tandasnya.(yis/sri)