CIREBON - Hari ini, Rabu, 26 Mei 2021 masyarakat Indonesia mengalami dua fenomena alam. Yakni, gerhana bulan berdarah atau super blood moon dan matahari tepat di atas Kabah.
Observatorium Bosscha mengatakan fenomena astronomi itu bisa disaksikan tanpa alat bantu.
Fenomena Gerhana Bulan Total ini juga disebut Super Blood Moon (Bulan Super Berdarah) lantaran saat terjadi gerhana cenderung muncul warna kemerahan pada Bulan. Warna kemerahan inilah yang jadi sumber penamaan \"blood\" atau berdarah.
Ada beberapa faktor kenampakan fenomena yang dapat mempengaruhi warna Bulan. Faktor itu tergantung kondisi langit di atas, atau dipengaruhi oleh debu, awan dan kondisi atmosfer Bumi saat fenomena itu berlangsung.
Super Blood Moon atau gerhana bulan total pada 26 Mei 2021 kali ini sangat langka. Gerhana bulan total terjadi 195 tahun sekali.
Sementara itu, kali ini gerhana juga bertepatan dengan Hari Raya Waisak. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), gerhana bulan total yang beriringan dengan Hari Raya Waisak terjadi beberapa kali saja dalam seabad terakhir, yakni pada 24 Mei 1990, 14 Mei 1938, 14 Mei 1957, 25 Mei 1975, dan 16 Mei 2003.
Sementara itu, BMKG menginformasikan, Matahari tepat berada di atas Ka’bah di Mekah, pada tanggal 26 sampai 28 Mei 2021. Ini adalah momen untuk kembali cek akurasi dan kalibrasi arah kiblat.
BMKG menyampaikan, momen matahari tepat di atas Ka’bah dapat dimanfaatkan untuk masyarakat di wilayah Indonesia Tengah dan Barat untuk kalibrasi arah kiblat.
Dijelaskan BMKG, kondisi ini akan terulang setiap tahun pada tanggal 26-29 Mei dan 14-16 Juli. (yud)
Baca juga:
- Viral Pria Disuntik Jarum Kosong untuk Vaksinasi Covid-19, Begini Kata Kemenkes
- Vaksinasi di Wanayasa, Warga: Kami Mah Teu Sieun Disuntik
- Datang ke Cirebon, Ulama Palestina Syeikh Mamun Abu Samra: Bukan Gencatan Senjata, Israel Ketakutan