KEKALAHAN dari Bayern Muenchen melalui adu penalti membuat Jose Mourinho meradang. Dia pun menuding adanya konspirasi besar dari UEFA yang ingin merampas kemenangannya. Mantan pelatih Real Madrid ini menyoroti kartu kuning kedua terhadap Ramires yang dikeluarkan wasit asal Swiss Jonas Erikssonn. \"Wasit telah membunuh pertandingan dengan kartu tersebut,\" kata pelatih yang akrab dipanggil Mou tersebut kepada Daily Mail. Menurut dia, beberapa kali pemain Bayern melanggar pemainnya dengan keras. Namun, Erikssonn tak mengeluarkan kartu. \"Saya sudah terlalu sering bermain dengan sepuluh pemain di laga UEFA. Saya sudah lama diperlakukan seperti ini dan karena itu saya harus bereaksi,\" kecamnya. Mou memuji anak asuhnya yang terus bermain sekuat tenaga meski pincang dengan hanya sepuluh pemain. Apalagi, The Blues-julukan Chelsea sempat mencetak gol melalui Eden Hazard di menit ke-93. \"Mereka sangat lelah, tapi mereka terus melawan,\" katanya. \"Saya bermain dua atau tiga kali dengan hanya 10 pemain melawan Barca (julukan Barcelona). Ketika saya menangani Inter Milan dan tampil di semi final, kami bermain selama satu jam dengan hanya 10 pemain. Ketika saya menangani Real Madrid, di semi final kami kembali bermain dengan sepuluh pemain. Sekarang hal yang sama juga terjadi di Chelsea,\" keluh pelatih asal Portugal tersebut. Mou lalu membandingkan dengan wasit di Premier League. Menurut dia, wasit di Inggris lebih cerdas dalam memimpin pertandingan. Dalam kasus Ramires, wasit akan mengingatkannya untuk menahan diri agar tidak menyakiti lawan. Tapi, wasit juga akan mengingatkan pemain Bayern tidak terlalu banyak melakukan diving. \"Kalau Anda mencitai sepakbola, Anda tidak akan membunuh laga final dengan cara seperti ini. Masih banyak pelanggaran yang layak diberikan kartu kuning tapi wasit tidak memberikannya. Silakan kalian analisis, kalian pasti bisa mengambil kesimpulan,\" cetusnya. (aga/bas)
Merasa Jadi Korban Konspirasi UEFA
Minggu 01-09-2013,11:34 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :