Akurasi GeNose Kembali Dipersoalkan, Dituding Salah Satu Penyebab Covid-19 Melonjak

Minggu 27-06-2021,09:30 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

JAKARTA - Alat skrining covid 19, GeNose C19 dituding turut andil sebagai penyebab kenaikan dan lonjakan kasus di Indonesia. Sebab, akurasinya kembali dipersoalkan.

Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Utomo mengungkapkan, ada informasi beberapa pelaku perjalanan yang positif covid-19 lewat Tes Rapid Antigen, memilih memakai GeNose karena ternyata hasilnya negatif.

Karenanya, dia meminta pemerintah untuk melakukan penghentian sementara terkait penggunaan GeNose dan kembali memakai Rapid Test Antigen atau PCR.

Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda’i menjelaskan bahwa tim peneliti wajib mengeluarkan klarifikasi terlebih dahulu mengenai masalah ini, bila memang ditemukan kejadian postpositive Covid-19.

Kasus ini masih menunggu tanggapan dari regulator Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK).

Menurutnya, klarifikasi dan penjelasan dari lembaga yang berwenang atau pihak yang terkait dengan GeNose sangat penting untuk menjelaskan tentang penyebab utama kasus ini.

Seperti diketahui, penggunana GeNose cukup populer terutama di stasiun kereta api. Pasalnya, biaya tes jauh lebih murah dari tes antigen, apalagi PCR.

Kemudian cara tes juga sangat mudah, karena cukup meniup semacam balon. Sedangkan tes antigen memerlukan swab dari hidung.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, GeNose menggunakan sampel napas dan ditegaskan tak bisa mendeteksi jenis virus Corona.

\"GeNose sendiri pada prinsipnya tidak dapat mendeteksi jenis virus, baik varian atau titik mutasinya yang menginfeksi seseorang,\" beber Prof Wiku dalam konferensi pers, beberapa waktu lalu.

\"Karena sistem kerja GeNose bertujuan mendeteksi perubahan zat kimia organik yang diakibatkan oleh infeksi virus, bukan menemukan virusnya,\" iimbuh Prof Wiku. (yud)

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait