Penyaluran Pupuk Subsidi Capai 4,73 Juta Ton

Kamis 26-08-2021,19:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat, menyebarkan pupuk subsidi hingga 20 Agustus 2021 mencapai 4,73 juta ton. Angka tersebut mencapai 52% dari alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah sebanyak 9,04 juta ton pada tahun ini.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga segera mengalirkan pupuk subsidi yang sebesar 4,31 juta ton hingga akhir tahun 2021. Besaran alokasi pupuk subsidi yang disalurkan ini sesuai dengan Permentan No. 49 Tahun 2020.

“Kami terus mengalirkan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan Kementan,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, dalam keterangannya, Kamis (26/8).

Bakir menuturkan, bahwa pupuk bersubsidi hanya bisa didapatkan oleh petani yang berhak dan dengan alokasi yang telah ditentukan dalam hal ini sudah tercatat dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok elektronik (e-RDKK).

Sesuai ketentuan yang berlaku, Pupuk Indonesia mengalirkan pupuk subsidi petani yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam e-RDKK, serta untuk wilayah tertentu memiliki Kartu Tani.

“Bagi petani yang belum mendapatkan Kartu Tani dapat tetap kami layani secara manual selama tercatat di e-RDKK,” ujarnya.

Adapun rincian pupuk subsidi yang telah disalurkan oleh Pupuk Indonesia hingga tanggal 20 Agustus 2021 adalah 2.109.291 ton pupuk urea, 214.330 ton pupuk SP-36, 407.630 ton pupuk ZA, 1.690.375 ton pupuk NPK, dan 309.615 ton pupuk organik granul.

2

Stok pupuk subsidi per 20 Agustus 2021 tercatat sebanyak 1.821.947 ton. Rinciannya, pupuk urea sebanyak 904.349 ton, pupuk organik NPK sebanyak 346.418 ton, pupuk SP-36 sebanyak 235.068 ton, pupuk ZA sebanyak 148.906 ton, dan pupuk sebanyak 187.205 ton.

“Bagi petani yang masih belum tercukupi kebutuhannya, Pupuk Indonesia menyediakan produk alternatif non subsidi atau komersial,” terangnya.

Untuk membantu memberikan pupuk subsidi, Pupuk Indonesia didukung jaringan distribusi yang luas, yaitu memiliki 4 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang pada lini II dan lini IIIdengan kapasitas 2,7 juta ton, dan memiliki jaringan distributor sebanyak 1.200 dengan 29.000 lebih kios resmi.

“Pupuk Indonesia juga telah menerapkan teknologi digital 4.0 dalam pendistribusian pupuk, melalui sistem Distribution Planning and Control System (DPCS) yang dapat memonitor posisi pengiriman barang, dan menyatukan stok hingga ke level kios secara real time,” pungkasnya. (fin)

Tags :
Kategori :

Terkait