Peneliti: Jika Diproduksi di Dalam Negeri, Harga Vaksin Bisa Lebih Murah

Minggu 29-08-2021,04:30 WIB
Reporter : Junaedi
Editor : Junaedi

JAKARTA – Jika diproduksi dalam negeri, vaksin akan lebih murah bila dibandingkan dengan vaksin yang proses produksinya di luar negeri.

Hal ini disampaikan Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda. “Apalagi jika produksinya bersama-sama dengan perusahaan dalam negeri,” ujarnya, Sabtu (28/8).

Selain itu, lanjut dia, diperlukan juga transfer knowledge dari produsen vaksin luar negeri ke perusahaan domestik.

Adapun manfaat kedua yang dapat diperoleh, sebut Nailul, adalah penyerapan tenaga kerja akan meningkat karena pembukaan tempat produksi pasti membutuhkan tenaga kesehatan.

Selain itu, sektor-sektor lain yang akan menyerap tenaga kerja adalah dari sektor kimia dasar, jasa kesehatan, industri alat kedokteran, jasa asuransi, dan konstruksi jika ada pembangunan pabrik atau tempat produksi vaksin bersama.

“Namun harus diperhatikan juga mengenai impor bahan baku nya jangan sampai merugikan Indonesia. Kadang kita kecolongan di impor bahan baku yang bisa membuat perdagangan ekspor-impor kita menurun,” ungkap Nailul.

Karenanya, dikatakan agar produksi vaksin domestik harus mengembangkan juga bahan baku dari dalam negeri. Paling tidak, sebut dia, ada keringanan dalam harga bahan baku impor.

Selama ini, Nailul menerangkan bahwa banyak investasi di Indonesia yang mengimpor bahan baku, bukan hanya di industri farmasi. Bagi dia, hal ini perlu dipertimbangkan.

“Misal dengan kualitas dan harga yang sesuai. Jangan sampai yang dikirim ke sini yang kualitasnya udah buruk dengan harga yang relatif lebih tinggi,” ucapnya.

Melalui transfer knowledge, kata dia, dapat melakukan pengembangan bahan baku produk farmasi yang disebut kebijakan jangka panjang meski sulit dilakukan dalam waktu relatif singkat. (fin)

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait