JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipuji sebagai pemimpin yang menjaga demokrasi. Itu dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.
Pujian untuk Anies mengalir setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2020 dan menempatkan Provinsi DKI Jakarta di urutan pertama.
Jakarta menjadi Provinsi yang paling demokratis dengan indeks 89,21 persen. Pencapaian itu konsisten didapatkan sejak Anies Baswedan memimpin Jakarta dari tahun 2017.
Menanggapi itu, pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean mengaku heran dengan pernyataan Ujang Komarudin yang menilai Anies adalah penjaga demokrasi.
“Masa Indonesia mau diajari berdemokrasi dengan jualan ayat mayat? Gubernur edan,” tulis Ferdinand Hutahean, di twitter-nya, dikutip Senin (6/9/2021).
Ferdinand mengatakan, Anies disebut penjaga demokrasi sementara interpelasi soal dana Formula E saja tidak direspon Anies. Bahkan di Anies mengumpulkan sejumlah Partai di DPRD DKI untuk melawan interpelasi itu.
“Penjaga Demokrasi? Hahaha.. kocak ini yang ngasih pendapat. Saya malas nyari link beritanya dan ngga pengen tau siapa yang bikin pernyataan ini. Bagaimana Anies disebut penjaga demokrasi jika demokrasi tentang hak interpelasi saja dia tolak dengan memperalat partai pendukungnya?” ucap Ferdinand Hutahaean.