JAKARTA – Agar lebih memudahkan akses petani dalam mendapatkan pembiayaan modal, Kementerian Koperasi dan UMK berencana akan mengintegrasikan koperasi yang dikelola petani dengan bank.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki berharap, koperasi yang terintegrasi dengan bank dapat menggantikan fungsi dari tengkulak.
“Soal rencana tersebut, saya sudah bicara dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Beliau setuju dengan model seperti ini,” kata Teten, Sabtu (11/9).
Menurutnya, kebijakan ini sebagai langkah dari tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo yang meminta perbankan untuk meningkatkan porsi penyaluran kredit kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) termasuk petani.
“Kredit perbankan untuk UMKM termasuk di sektor pertanian harus di atas 30 persen pada 2024. Sekarang baru 19,8 persen,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMK, saat ini sekitar 80 persen petani di Jawa Barat hanya memiliki setengah hektare lahan pertanian. Jika hal itu dibiarkan, menurutnya, para petani akan lambat mencapai kesejahteraan.
“Karena itu, koperasi di bidang agrikultura perlu masuk ke dalam skala ekonomi. Koperasi juga perlu menghubungkan para petani untuk mengakses pembiayaan modal dan menghubungkan ke pasar,” pungkasnya. (FIN)
Baca juga:
- Dampingi MenkopUKM Tinjau Vaksinasi di Garut, Wagub Uu: 6 Juta Warga Jabar Sudah Divaksin Tahap II
- Menteri BUMN dan BRI Dukung Produksi Padi Model Bisnis Klaster & Penggunaan Teknologi Modern di Cirebon