BANDUNG – Untuk menuju 37 Juta Vaksinasi Warga Jawa Barat akhir Desember 2021, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) menempuh dua cara dalam kampanyenya.
Pertama, vaksinasi massal di kabupaten/kota dengan cara kolaborasi, kedua vaksinasi jemput bola dengan layanan ‘door to door’ mendatangi masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi, vaksinasi door to door dilakukan melalui program Saber Vaksinasi untuk menarget kelompok masyarakat yang selam ini kurang tersentuh kabupaten/kota.
“Vaksinasi door to door ini khususnya untuk masyarakat yang mobilisasinya terbatas di daerah sulit dijangkau seperti disabilitas, lansia, bumil, juga ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) atau bila banyak yang tak bisa datang ke tempat pelayanan,” tutur Nina, Selasa (21/9) lalu.
Nina mengatakan, vaksinasi secara door to door ini merupakan kebijakan yang lebih ke arah solusi terhadap kondisi yang ada.
Pasalnya, apabila dilaksanakan, ada dua tantangan dalam vaksinasi door to door adalah pertama, anggapan bahwa waktu pelayanan yang tidak secepat vaksinasi massal di satu titik. Kedua, ketersediaan sumber daya manusia.
“Keterbatasan SDM serta harus memperkirakan logistik vaksin merupakan salah satu yang menjadi kendala pelaksanaan program vaksinasi secara door to door,” katanya.
Perlu diketahui, vaksinasi Covid-19 door to door sudah berjalan sejak 31 Agustus 2021, disaksikan langsung Presiden Joko Widodo di Kampung Pengampaan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. (jun)
Baca juga:
- BOR Turun, Kadinkes Jabar: Bukti Masyarakat Patuh Terhadap PPKM
- Gebyar Vaksin Jabar Digelar, Bukti Keseriusan Pemdaprov Kejar Target Herd Immunity