KEPALA Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan Kota Bandung menjadi salah satu wilayah yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan untuk pemberlakuan tes acak Covid-19. Tes acak akan menyasar 10 persen sekolah-sekolah yang menggelar Pemebelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
\"Jadikan yang memilih sekolahnya dari Disdik, sekolah itu harus mewakili seluruh Kota Bandung, nah itu yang kalau PTM yang sudah dibuka 2005 sekolah,\" kata Ahyani di UPT Puskesmas Garuda, Jl. Dadali, Kota Bandung, Selasa (5/10).
Dikutip berita RMOLJabar Ahyani mengungkapkan, tes acak Covid-19 akan dilakukan kepada 30 orang dari setiap sekolah yang dipilih oleh Disdik Kota Bandung. Orang-orang tersebut meliputi pendidik dan peserta didik.
\"Kitakan rapidnya sudah disiapin, sekarang aja stok-stok untuk putaran pertama kita siapin 5.000 ya mudah-mudahan cukup,\" ungkapnya.
Ahyani menegaskan, tindakan terhadap temuan kasus dari tes acak di sekolah-sekolah akan berbeda-beda. Jika positivity rate sekolah tersebut di rentang 1 sampai 5 persen, maka akan dilakukan pelacakan kontak erat, sementara PTM Terbatas tetap berjalan. Namun jika angkanya di atas 5 persen, Ahyani memastikan sekolah tersebut akan ditutup.
\"Jadi kalau 1-5 persen, anaknya yang tidak boleh sekolah, keluarganya di tracing, kalau di atas 5 persen sekolah ditutup, tracing ketat,\" tandasnya.(*)