CIREBON - Selama pemberlakuan PSBB hingga PPKM, perkembangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) maupun home industry di Kota maupun Kabupaten Cirebon terus menurun.
Namun, di era digital saat ini semuanya bisa dilakukan dengan mudah, termasuk untuk memulai sebuah usaha maupun melanjutkan bisnis agar tetap bertahan diterjang badai pandemi.
Seperti yang dialami pasangan suami istri Toto Muhammad Tolhah dan Robiatul Adawiyyah. Mereka sukses membangun industri rumahan beromzet ratusan juta perbulan dalam waktu relatif singkat. Bahkan, terpaan pandemi Covid-19 tak berpengaruh banyak terhadap bisnis mereka.
Robiatul Adawiyyah yang akrab disapa Wiyah mengungkapkan, ia dan sang suami merintis usaha dengan nama Laku Banget sejak 2018 atau tiga tahun lalu. Saat itu, mereka mengandalkan live streaming di Facebook untuk memasarkan produk.
\"Awalnya menjual kerudung, mukena dan baju koko dengan mengandalkan siaran langsung (live) di Facebook dan grup WhatsApp. Lalu saya coba-coba menjual sprei, tak disangka produk sprei mendapat antusias dari pembeli,\" ujar Robiatul kepada radarcirebon.com di rumahnya Dusun IV Pesayangan, Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Selain Facebook, Robiatul juga memasarkan produknya di Instagram, Tiktok, market place seperti Shopee dan lainnya serta melayani pembelian secara Cash On Delivery (COD).
\"Sekarang kami sudah bekerjasama dengan beberapa jasa pengiriman barang. Produk yang dipasarkan merupakan home made alias buatan sendiri dengan memperkejakan beberapa orang untuk menjahit dan mengobras serta melayani orderan,\" ucapnya
Robiatul mengatakan, semua produk merupakan harga grosir sehingga banyak reseller yang mengambil barang darinya.
\"Dalam satu hari kami melayani puluhan orderan ke seluruh Indonesia melalui pesanan dari market place maupun medsos. Sprai dijual mulai harga Rp55 ribu untuk ukuran 120×200 tinggi 20 cm. Sedangkan sprai ukuran 120×200 tinggi 30 cm mulai Rp98 ribuan,” katanya.
Sebelumnya, Robiatul dan Toto mengulak seprai yang sudah jadi lalu dijual kembali. Di masa pandemi Covid-19 tak memberikan dampak yang signifikan terhadap bisnis mereka. Meski ada penurunan order, tetapi tidak mengganggu jalannya bisnis secara keseluruhan. Mereka masih bisa meraup ratusan juta perbulan.
“Omzet perbulan sekitar Rp200 juta. Saat momen lebaran bisa mencapai Rp500 juta,” pungkasnya. (rdh)
Baca juga: